BANTENRAYA.COM – Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah merayakan Hari Santri Nasional atau HSN tahun 2025 bersama santri dan masyarakat di Ponpes Nur El Falah, Kecamatan Petir.
Dalam sambutannya, Zakiyah menceritakan pengalamannya sewaktu masih kecil, yang hidup di lingkungan santri di pondok pesantren atau Ponpes yang diasuh orangtuanya.
Zakiyah mengaku tidak secara langsung dan belum pernah menjadi santri di salah satu pesantren, namun ia diasuh oleh orangtua yang keluarga besarnya mengasuh Ponpes.
Orangtua Zakiyah yakni Bai Mahdi Soleh Ma’mun dan keluarga besarnya mengasuh Ponpes Al Quran Soleh Ma’mun. Di Ponpes ini Zakiyah kecil ditempa, dididik, digembleng oleh bapaknya sendiri.
“Dulu saya pengen tahu jadi santri seperti apa, saking pengennya saya kadang tidur di pondok atau di kobong bersama santriwati,” ujarnya, Rabu 22 Oktober 2025.
BACA JUGA : Kanwil Kemenag Banten Dorong Santri Melek Teknologi
Berbaurnya Zakiyah dengan santriwati atau santri perempuan tersebut, karena Zakiyah ingin tahu bayaimana cara bangun pagi, bagaimana caranya mencuci pakaian sendiri.
Selain itu bagaiamana caranya berempati dengan teman-temannya dan bagaimana caranya menikmati makan nasi liwet. “Jadi semua saya ikuti di pesantren orangtua sendiri,” ungkapnya.
Lantaran mendapat didikan langsung dari orangtuanya, Zakiyan menyebut almarhum bapaknya sebagai guru dan kiai yang ia sangat cintai.
“Tidak mungkin saya berdiri dihadapan bapak dan ibu semua tanpa didikan yang kuat dari orangtua saya tercinta,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Zakiyah mengingatkan kepada para santri agar tidak durhaka kepada orangtuanya dan mentaati aturan pesantren yang dibuat oleh guru mereka.(***)


















