BANTENRAYA.COM – Kerugian materil dari dampak bencana alam yang terjadi di Kota Cilegon sepanjang 2024 mencapai Rp 200 Juta.
Kepala BPBD Kota Cilegon Suhendi mengatakan, prediksi kerugian setelah mengalami bencana alam di Kota Cilegon yakni sebesar Rp 200 Juta.
“Kerugian akibat bencana di Kota Cilegon 2024 diprediksi perkiraan lebih dari Rp 200 juta, ini bencana apapun tidak hanya banjir,” kata Suhendi kepada Banten Raya, Selasa (10/12).
Baca Juga: Siapkan Rekayasa Lalu Lintas, Kapolda Banten Tinjau Persiapan Pelabuhan Merak Jelang Nataru 2024
Cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Cilegon tidak hanya merugikan secara materil, kata dia, namun juga merugikan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh masyarakat.
Adapun dampak cuaca ekstrem dua bulan yang lalu di Kota Cilegon yakni 16 pohon tumbang, 4 rumah warga ambruk, dan 3 lokasi terendam banjir.
“Pohon tumbang sampai kemarin tanggal 3 Desember 2024 itu ada sebanyak 16 kejadian di lokasi akses tol cilegon timur dekat kantor Dishub, komplek KS, Semangraya, jalan kembar, kantor Bapeda, Ciberko, Ciwandan, dan Taman Cilegon,” ucapnya.
Baca Juga: Inventarisasi BMD, BPKAD Kota Serang Lakukan Sensus Aset di Tiap OPD
Tiga tiitk lokasi banjir yang terjadi di Kota Cilegon, yakni wilayah Ketileng, wilayah BBS 3, dan wilayah Cibeber.
Dan lokasi empat rumah ambruk, yakni wilayah Watulawang, wilayah Terate Udik, wilayah Kalitimbang, dan wilayah Tegal Tong.
Menurutnya, berbagai pihak telah ikut serta membantu warga Kota Cilegon yang terdampak bencana selama dua bulan terakhir ini.
Baca Juga: Pemkot Cilegon Manfaatkan Lahan Tidur untuk Ketahanan Pangan Lokal
“Selama ini sudah ada bantuan untuk warga terdampak dari berbagai instansi dan beberapa pihak lainnya. Dari BPBD Cilegon juga nanti akan mulai penyaluran logistik dan lain-lain,” ujarnya.
Suhendi menjelaskan, dalam mengantisipasi kesiapsiagaan benacana di Kota Cilegon, BPBD telah menyiapkan personel dan sarana prasarana lainnya.
“Upaya dari BPBD Cilegon yaitu dengan standby 24 jam ada atau tidak ada bencana, sarana prasarana dan SDM sudah kami siapkan, sosialisasi dan informasi terus berjalan. Untuk SDM kedaruratan BPBD sekitar 25 personel,” jelasnya.
Cuaca ekstrem yang masih terus berlangsung di Kota Cilegon, ia mengimbau, masyarakat Kota Cilegon untuk melakukan kesiapsiagaan dan waspada bencana terjadi.
“Untuk masyarakat Kota Cilegon perlu berhati-hati terutama daerah yang rawan bebcana dan waspada karena ini sudah masuknya musim hujan. Biasanya timbul bencana hidrometrologi yang berupa seperti banjir, angin, longsor, pohon tumbang, dan lain-lain,” imbaunya.***