BANTENRAYA.COM – Pemkab Pandeglang berencana mengusulkan kepada Pemprov Banten dan Pemerintah Pusat untuk melakukan normalisasi sungai Pandeglang Selatan.
Pasalnya, bencana banjir yang menerjang sejumlah kampung di wilayah Pandeglang Selatan disebabkan oleh sungai yang dangkal.
Banjir disebabkan oleh intensitas hujan tinggi hingga beberapa sungai meluap ke permukiman warga.
Sungai yang meluap yakni, Ciliman, Cilatak, Cilemer, Cipunten Agung, Cisuakan, Cikoncang, Cilempang, Cisangoma, Cimandahan, Cibodas, dan Cikadueun.
Bupati Pandeglang Irna Narulita membenarkan, banjir terjadi dampak dari air sungai yang meluap, karena curah hujan tinggi.
Baca Juga: Polres Cilegon Kerahkan 60 Personel Atasi Kemacetan Lalu Lintas Jelang Pelabuhan Merak
Sebagai antisipasi banjir, pemerintah daerah sudah beberapa kali mengusulkan normalisasi sungai kepada Pemprov Banten.
“Kewenangan sungai masuk ke provinsi. Kita bersama Pemprov Banten terus berupaya melakukan normalisasi aliran sungai,” kata Bupati Irna, Rabu 4 Desember 2024.
Kata Irna, sejumlah sungai tersebut perlu segera dinormalisasi.
Sehingga Pemkab Pandeglang bersama Pemprov Banten akan menangani sungai yang dangkal.
“Sungai Ciliman dan Cilatak itu memang perlu dilakukan normalisasi, nanti akan diajukan kembali ke provinsi dan pusat. Kami sudah koordinasikan, dan Pemprov Banten juga turun langsung menangani banjir di Pandeglang,” ujarnya.
Baca Juga: Daftar Pemeran Film Horor Hutang Nyawa yang Tayang Perdana Pekan Depan
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana mengatakan, penanganan bencana banjir di Pandeglang Selatan membutuhkan kolaborasi.
Termasuk normalisasi sungai, karena luapan sungai diperparah dengan gelombang pasang laut.
“Bencana banjir ini memang diakibatkan luapan sungai. Tentunya normalisasi sungai ini harus direkomendasikan. Mudah-mudahan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten terjalin,” terangnya.
Kepala Pelaksana BPBDPK Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan mengatakan, akibat curah hujan tinggi menyebabkan beberapa kampung tergenang banjir.
Baca Juga: Bos Mitsubishi Banten Protes Opsen Pajak di Saat Penjualan Mobil Lesu
Bencana banjir terjadi karena aliran sungai meluap.
“Dampak dari banjir ini berdasarkan data sementara, telah merendam sebanyak 315 rumah, dan hasil pantauan kami dari 13 kecamatan yang terkena banjir sebagian besar sudah surut, dan sebagian masih tergenang,” tuturnya.***