BANTENRAYA.COM – Dalam rangka mengantisipasi fluktuasi harga kebutuhan pangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan menggelar operasi pasar. Hal itu dilakukan guna menjaga pergerakan harga dan ketersediaan stok, agar tidak menimbulkan tingginya angka inflasi di Banten.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, Babar Suharso mengungkapkan, operasi pasar akan dilakukan pada bulan Desember 2024 bersamaan dengan agenda BBWI (bangga belanja dan wisata di Indonesia).
“InsyaAllah nanti akan kita gelar (operasi pasar,-red) sekitar di Bulan Desember ya, bersamana dengan BBWI, kita akan lakukan itu,” kata Babar kepada wartawan, pada Rabu, 27 November 2024.
Baca Juga: Kembali Nyoblos Usai Bebas, Eks Gubernur Banten Ratu Atut: Perasaannya Campur Aduk
“Ini sebagai upaya kita dalam menjaga pergerakan harga pangan dan kebutuhan pokok agar tidak melonjak tinggi saat Natal dan Tahun Baru,” tambahnya.
Kendati demikian, Babar mengungkapkan, penyaluran komoditas melalui operasi pasar harus dijadikan rencana jangka panjang, bukan sekadar reaksi atas kenaikan harga.
Babar juga menambahkan, operasi pasar tidak boleh menjadi solusi jangka pendek setiap kali harga barang naik.
Baca Juga: Unik dan Lucu! TPS 009 di Cibeber Cilegon Pakai Konsep Hajatan
“Sebagai contoh, seperti cabai, itu kan dapat ditanggulangi dengan melibatkan swadaya masyarakat untuk menanamnya. Dengan begitu, ketergantungan terhadap operasi pasar bisa dikurangi. Dan itu sebagaimana arahan yang disampaikan juga oleh Pak Gubernur,” ucapnya.
Kendati demikian, Babar memastikan bahwa, harga-harga komoditas di Banten saat ini masih relatif stabil dan aman.
Akan tetapi, pihaknya akan terus melakukan upaya antisipasi terhadap komoditas yang harganya mengalami kenaikan, termasuk dengan menggelar pasar murah dan operasi pasar.
Baca Juga: Penjual Obat Khusus Kaum Gay Divonis 2 tahun oleh Pengadilan Negeri Serang
“Kita terus antisipasi, seperti misal adanya kenaikan harga minyak yang sempat terjadi, ya walaupun kenaikan harga sekitar 1 hingga 1,5 persen dari Harga Eceran Tertinggi (HET), Namun, pemerintah terus menjaga distribusi minyak agar stok tetap terjaga dan tidak terjadi kelangkaan di pasar,” pungkasnya.
Sementara itu, hal senada juga disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, yang mengatakan bahwa, kondisi harga dan pasokan barang di Provinsi Banten masih relatif stabil.
Dalam pengendalian inflasi, menjelang Nataru, pihaknya mengaku akan terus memantau perkembangan harga dan distribusi barang.
Baca Juga: Swiss-Belexpress Cilegon Rayakan Tahun Baru dengan Tema Battleground
“Secara umum di Provinsi Banten itu kondisinya stabil. Seperti harga beras juga terkendali baik, terutama soal beras ya. Itu sangat terintervensi dengan baik. Kemudian, bawang merah juga relatif walaupun ada peningkatan tapi dia masih di bawah HET, dan di bawah aturan eceran tertingginya, Lalu daging ayam ras juga masih relatif baik di kita, karena kita juga harus menjaga keuntungan bagi para peternak,” jelas Al Muktabar.***