BANTENRAYA.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Kabupaten Serang mencatat, terdapat 70 hektare lahan yang diatanami kopi lokal.
Sebaran tanaman kopi tersebut terdapat di lima kecamatan dan akan terus diperluas di kecamatan-kecamatan lain.
Kasi Hortikultura dan Perkebunan DKPP Kabupaten Serang Sarifudin mengatakan, saat ini satu kelompok tani atau Poktan di Kecamatan Anyer baru memulai menanam kopi.
“Tanaman kopi di Kabupaten Serang itu tersebar di empat kecamatan seperti Ciomas, Padarincang, Cinangka, dan Mancak,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu 21 November 2024.
Baca Juga: Produksi Melimpah, Konsumsi Ikan di Kabupaten Lebak Rendah
Ia menjelaskan, dari lima Kecamatan tersebut tercatat di Kabupaten Serang sendiri sudah ada 11 Poktan yang terus membudidaya tanaman kopi.
“Di Kecamatan Ciomas kita punya dua Poktan unggulan kopi, di Kecamatan Cinangka dua Poktan, di Kecamatan Padarincang empat Poktan, di Kecamatan Mancak satu Poktan, dan di Kecamatan Anyer satu Poktan,” katanya.
Sarifudin mengungkapkan, total luas tanaman kopi di Kabupaten Serang 70 hektare dan setiap 1 hektarenya terdapat 1.000 batang pohon.
“Di Mancak ada 20 hektare, di Padarincang 20 hektare, di Cinangka 10 hektare, dan di Ciomas 20 hektare. Saya sempat ngobrol dengan petani di Ciomas untuk harganya mencapai Rp80 per kilogram dan bisa panen 50 kilogram per pekannya,” jelasnya.
Baca Juga: Transaksi Pelaku UMKM di BRIMerchant Semakin Mudah, Dana Cair Hingga 4 Kali Sehari
Ia menuturkan, pihaknya juga berencana memerluas penanaman kopi ke kecamatan-kecamatan lain seperti di Kecamatan Baros, Petir, Tunjung Teja, dan Pabuaran.
“Bantuan untuk petani kopi dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) itu sedikit hanya 1.000 batang. Tapi Alhamdulillah dari Kementrian ada bantuan untuk 100 hektare,” ungkapnya.
Terpisah, Petani kopi Desa Citaman, Kecamatan Ciomas Muhammad Salim mengatakan, masyarakat yang menanam kopi semakin membaik dan terus meningkat jumlahnya.
“Pertanian kopi di Ciomas sekarang mulai ada perkembangan dan karena harga terus meningkat. Ada kopi dari luar tapi tapi kopi lokal terus kami budidayakan,” paparnya.***















