BANTENRAYA.COM – Warga Kampung Pulo Kempis Nyomplong, Desa Selaraja, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak patungan untuk memperbaiki jalan desa yang rusak bertahun-tahun. Aksi warga itu merupakan bentuk protes kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak yang dinilai abai terhadap kondisi infrastruktur jalan di wilayah tersebut.
Aksi warga itu juga terpaksa mereka lakukan karena khawatir terjadi kecelakaan lantaran kondisi jalan yang memprihatinkan. Selain merogoh dompet pribadi, warga rupanya secara langsung turut serta membangun jalan secara bergotong royong.
“Jalan ini rusak parah sudah sekitar lima tahun dan tetap dibiarkan. Ratusan warga di sini akhirnya berinisiatif patungan dan memperbaiki jalan karena khawatir terjadi kecelakaan,” kata salah seorang warga, Ade kepada Banten Raya pada Rabu, 6 November 2024.
Total panjang jalan yang mengalami kerusakan sendiri diperkirakan sekitar 2 kilometer. Jalan itu juga merupakan jalan penghubung dua desa, yakni Desa Selaraja dan Desa Sukarendah Kecamatan Warunggunung. Karena keterbatasan, warga hanya mampu memperbaiki sekitar 100 meter tepat di Kampung Pulo Kempis Nyomplong.
Baca Juga: Aniaya Anak Majikan ART Dituntut 4,5 Tahun Penjara
“Ini jalan bisa sedikit diperbaiki karena uang dari masyarakat aja. Jadi ada uang dari masyarakat (dana swadaya) langsung dikerjakan sedikit demi sedikit, kalo nunggu dari pemerintah kapan,” jelas Ade lagi.
Bagi warga, jalan tersebut merupakan akses utama yang dilalui, baik ketika beraktivitas sehari-hari maupun sebagai sarana peningkatan ekonomi. Warga di daerah tersebut diketahui mayoritas bekerja sebagai petani, beberapa diantaranya pedagang pasar.
Kondisi jalan yang rusak mengakibatkan distribusi hasil tani dari daerah tersebut tidak maksimal dan membutuhkan ongkos yang lebih tinggi. Salah satu petani sekaligus pengusaha jual beli hasil bumi di Selaraja, Juhri mengaku sangat merasakan dampak dari kondisi infrastruktur jalan yang rusak.
“Kebetulan abis dari kebun, abis panen melinjo. Jelas kondisi jalan begini mengganggu (usaha) saya dan warga lain,” kata Juhri.
Kondisi jalan akan lebih parah ketika hujan turun. Jalan yang licin disertai dengan bebatuan yang cukup besar tentu potensi terjadinya kecelakaan juga menjadi lebih mungkin. Juhri berharap Pemkab Lebak turun tangan meski ia mengaku hampir hilang harapan terhadap pemerintah.
“Mudah-mudahan ada penanganan dari pemerintah lah, kita warga capek juga kalau tiap hari lewan jalan begini. Pasti gak ada yang nyaman,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak, Irvan Suyatuvika tidak merespon saat wartawan mencoba menghubungi. (***)
 
			














