Senin, 8 Desember 2025
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Senin, 8 Desember 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Nasib Hasanudin Si Pengayuh Becak di Kota Serang yang Semakin Terpinggirkan Penghasilan Sehari Rp 50 Ribu

Harir Baldan Oleh: Harir Baldan
17 Oktober 2024 | 21:42
Nasib Hasanudin Si Pengayuh Becak di Kota Serang yang Semakin Terpinggirkan Penghasilan Sehari Rp 50 Ribu

Pengayuh becak Hasanudin (kaos hijau) duduk di atas becaknya saat mangkal di dekat perlintasan rel kereta api Lingkungan Penancangan, Kecamatan Serang, Kota Serang, Kamis 17 Oktober 2024. (Harir Baldan/Bantenraya.com)

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke FacebookBagikan Ke TwitterBagikan Ke Telegram

 

BACAJUGA:

event lari

Buka Event Lari Tangerang 10K, Sachrudin: Kegiatan Ini Momentum Mempromosikan Pariwisata Kota Tangerang

7 Desember 2025 | 22:08
budi rustandi

Hadiri Perayaan Natal dan KKR, Budi Rustandi Komitmen Kota Serang Perkuat Toleransi Antar Umat Beragama

7 Desember 2025 | 20:48
Dishub Kabupaten serang

Dishub Kabupaten Serang Siagakan 90 Personel dan 11 Pos Lalu Lintas Saat Nataru

7 Desember 2025 | 20:42
PT PMT

Direktur PT PMT Terancam Denda Rp 10 Miliar dan Penjara 10 Tahun Karena Jadi Tersangka Kasus Cs-137 di Kawasan Industri Modern Cikande

7 Desember 2025 | 20:35

BANTENRAYA.COM – Pengayuh becak di Kota Serang di era digital saat ini mulai tergusur. Sulit rasanya untuk bersaing di sekarang, mengingat banyaknya moda transportasi umum seperti angkot, ojek online, dan taksi online.

Belum lagi sekarang warga sudah banyak memiliki kendaraan pribadi, sehingga keberadaan pengayuh becak semakin kurang diminati.

Imbas banyaknya persaingan itu, keberadaan becak di era digital saat ini semakin berkurang.

Seorang pengayuh becak di Kota Serang, Hasanudin alias Gepeng mengatakan, lebih dari setengah abad menjadi profesi tukang becak.

“Sejak usia 17 tahun sekitar tahun 70-an,” ujar Hasanudin, ditemui Banten Raya di pangkalan becak Lingkungan Penancangan, Kota Serang, Kamis (17/12/24).

Ia menuturkan, alasan masih bertahan hingga kini menjadi tukang becak, lantaran tidak memiliki kemampuan lain.

“Masalahnya kalau kerja lainnya kan nggak bisa, pak,” ucapnya polos.

Hasanudin mengaku tidak mempunyai penghasilan lain, selain mengayuh becak.

“Gak punya penghasilan lain. Nggak ada selain ngebecak,” ungkap Hasanudin, dengan mimik melas.

Meski hanya mengandalkan dari mengayuh becak, ia bersyukur selalu diberikan kecukupan nikmat dari Allah SWT setiap saat.

“Sehari-hari begini aja. Becak aja,” katanya.

Baca Juga: Dua Pasangan Calon Gubernur Banten Masih Normatif saat Sampaikan Gagasan di Debat Perdana

Ia menjelaskan, alasan lain menjadi profesi tukang becak, karena himpitan ekonomi setelah kepergian ayahnya. Hasanudin menjadi tulang punggung untuk membantu biaya kebutuhan keluarganya sehari-hari.

“Dulu bapak saya udah nggak ada. Saya ditinggal mati waktu masih kecil. Jadi saya itu tulang punggung. Saudara ada dua. Anak pertama laki-laki. Cuma saya doang sendiri,” jelas bapak berusia 69 tahun ini.

Selain itu, Hasanudin mengungkapkan, saat itu penumpang becak masih banyak dibutuhkan, karena kondisi Kota Serang yang masih sepi dan belum banyak moda transportasi umum.

“Lihat penumpang becak itu banyak. Jadi saya tergiur becak dulu itu banyak dibutuhin,” katanya.

Kendati hanya berprofesi sebagai seorang tukang becak, Hasanudin dikaruniai empat orang anak hasil pernikahan dengan wanita pujaannya.

“Punya anak empat. Keempat anak saya, Sumarni, Narni, Santani, Samani. Yang dua sudah berkeluarga. Yang dua belum,” tutur dia.

Meski hanya seorang tukang becak, Hasanudin mampu menyekolahkan keempat anaknya hingga sekolah menengah.

Dari empat orangnya, kata dia, dua di antaranya telah berumah tangga. Sementara dua orang anaknya lagi belum berumah tangga.

“Alhamdulillah anak saya semua sekolah sampai SMA. Sudah lulus STM PGRI 1.  Satunya Hasanudin. Yang kedua SMEA Pasundan. Kalau anak pertama 31 tahun, kedua 29 tahun, ketiga 27 tahun, keempat 24 tahun,” katanya.

Baca Juga: Klaim Terus Menerus Dapat Fitnah Keji, Tim Hukum Helldy – Alawi Bilang Begini

Hasanudin ingin seperti orangtua lainnya yang anak-anaknya sekolah hingga perguruan tinggi, namun apalah daya keterbatasan ekonomi yang hanya mengandalkan mengayuh becak hanya cukup untuk kebutuhan dasar sehari-hari.

“Nggak ada modal,” tutur Hasanudin.

Ia mengaku anak-anaknya sempat malu melihat profesi ayahnya sebagai tukang becak.

“Kalau malu ya malu. Cuma ya bapaknya bisanya ngebecak ya udah nggak malu. Ketimbang ditutup-tutupi mending jelas aja. Memang anak sering ditanyain. Bapak profesinya apa, tukang becak. Gurunya sudah tahu,” katanya.

Menurut Hasanudin, saat berdinas sering kepergok dengan anak-anaknya di jalan. Hanya saja kata dia, anak-anaknya tak pernah menyampaikan isi hatinya soal malu ayahnya tukang becak.

“Sering. Kayaknya malu. Bilang malu nggak. Tapi ada yang pernah nanyain bapak kamu ngebecak,” terang Hasanudin.

Sebelumnya, Hasanudin mengaku sempat menjadi pedagang laksa atau kupat tahu keliling, namun lantaran profesi tukang becak saat itu jadi primadona karena belum ada pesaing seperti angkot, taksi, sekalipun ada ojek masih sangat terbatas. Kondisi kala itu membuat para tukang becak banyak diburu, sehingga pendapatannya pun cukup menjanjikan, ia pun akhirnya beralih menjadi seorang pengayuh becak.

“Dulunya sempat jualan kupat tahu keliling. Tapi karena dulu ngebecak itu kan agak lumayan. Kalau dulu walaupun ongkosnya kecil, tapi uangnya rada cukup, karena segala-gala masih murah,” tutur dia.

Hasanudin menyebutkan, penghasilan per hari ngebecak tahun 1970-an sekitar Rp 350 hingga Rp 500.

“Paling dapat itu dulu 350 perak paling gede itu. Jarang dapat Rp 1.000,” katanya.

Baca Juga: Resmikan Balai Rakyat Indonesia, Kolaborasi BRI dan IPB University Perkuat Program Pemberdayaan Masyarakat

Dengan pendapatan per hari Rp 350 hingga Rp 500, ia mengaku cukup untuk menghidupi keluarganya selama dua hari.

“Dulu beras masih 60 perak. Dulu itu dapat Rp 500, walaupun ikan Bandeng juga kebeli. Dan bisa buat biaya hidup dua hari lebih,” beber Hasanudin.

Ia menceritakan saat awal menjalani profesi tukang becak di tahun 1970-an kondisi Kota Serang masih lengang, tidak hiruk pikuk seperti saat ini.

“Masih sepi. Lampu (PJU) gini-gini juga belum ada. Ada juga di Alun-alun doang di pendopo. Jalan raya belum ada (lampu), cuma ada lampu biasa. Setiap Prapatan cuma ada lampu satu. Belum ada lampu jalan,” ungkap Hasanudin.

Hasanudin mengungkapkan, lokasi mangkal para tukang becak kala itu di Komplek KPKN, Bunderan, Ciceri, Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang.

“Dulu di KBN (sekarang KPKN), karena pertama ada komplek di Serang itu ya di KBN. Sekarang pindah sini (Penancangan rel kereta api), karena ada kantor dinas, dan sekolah-sekolah,” ungkap dia.

Wilayah Serang sudah biasa dilewati oleh Hasanudin saat mengayuh becaknya untuk mengantar para penumpangnya hingga sampai tujuan.

“Kalau dulu kayaknya Kota Serang kayak ke jalanan semua. Dulu nggak ada mobil angkot. Paling juga ada ojek motor Astra, Binter, tuto, sipi, cuma belum banyak. Kebanyakannya becak,” akunya.

“Sekarang sudah banyak online, grab, jadi penumpang nggak ada. Anak sekolah aja sekarang nggak ada yang naik becak. Bawa motor, bawa mobil,” terang Hasanudin.

Ia mengaku setiap hari becaknya beroperasi mengantar penumpangnya mulai dari Komplek KPKN hingga menuju pusat Serang.

Baca Juga: Gara-Gara Balita Main Korek Api, 3 Rumah di Warunggunung Hangus Terbakar

“Kalau di Royal itu pokoknya sampai KBN (KPKN) ke sana muter ke kota setiap hari keputeran. Anak sekolah itu cepat naik becak. Alun-alun, di Kaloran dulu ST, Ciceri di SMEA. Dulu SMEA adanya di pendopo belakang kabupaten. Sekarang pindah ke Ciceri,” tutur Hasanudin.

Setiap hari Hasanudin harus mengayuh becaknya hingga berkilo-kilometer untuk menuju lokasi pangkalan di Komplek KPKN, Ciceri dari kediamannya di Lingkungan Penancangan Pasir.

“Rumah di Penancangan Pasir ke KBN sekitar tiga kilometer. Kalau sekarang dari pangkalan Penancangan ke rumah dua kilometer,” tutur dia.

Dari kediamannya di Lingkungan Penancangan Pasir, ia berangkat sedari sore hari dan pulang hingga pagi hari.

“Dulu nariknya malam sampai pagi. Dulu abis ke KBN kalau malam setengah 4 pindah ke Ciceri nongkrongnya. Keluar jam 5 sore sampai jam 6 pagi,” katanya.

Ia mengaku tidak pernah membawa bekal nasi dari rumah saat sedang pangkalan becak.

“Nggak. Makan di kota aja kalau dapat uang. Makan sering di jembatan Kujon,” akunya.

Hasanudin juga mengaku saat ini untuk beralih profesi rasanya tidak mungkin, selain faktor usia juga faktor pendidikan.

“Sekarang sulit mau kerja apa. Dulu nggak sekolah. Pas ada inpres saya sudah umur 14 atau 15 tahun. Jadi nggak sekolah,” kata Hasanudin.

Ia mengaku saat menunggu penumpang pernah mendapat rezeki bantuan dari orang lain. Bantuan itu kadang berupa makanan atau sembako.

“Kalau dulu nggak ada. Kalau sekarang Alhamdulillah. Cuma nggak banyak. Ada sedikit. Nggak sebanding,” akunya.

Baca Juga: Pegiat Sosial Kabupaten Serang Ikrar Menangkan Andika-Nanang

Hasanudin mengungkapkan, pendapatan ngebecak di era sekarang dengan dulu sangat berbeda. Terlebih sudah banyak pesaing seperti angkot, ojek online, dan taksi online. Belum lagi sudah banyak warga memiliki kendaraan pribadi. Alhasil pendapatan Hasanudin semakin sulit untuk memperoleh banyak uang.

“Dari rumah jam 7 sampai sekarang belum dapat. Sampai sore kadang-kadang nggak dapat. Paling dapat 2 jalan sore mentok pulang. 2 jalan paling Rp 20 ribu. Kalau yang 10 ribu. Kadang-kadang ditawar Rp 7 ribu.
Dari sini (Penancangan) ke kantor dinas pendidikan,” ungkap Hasanudin.

Ia mengakui rezeki sudah diatur oleh Allah SWT. Jika tarikan lagi lumanyan paling banter membawa pulang Rp 50 ribu.

“Emang rezeki sudah diatur ya paling minim 50 ribu. Kalau dipikir-pikir uang 50 ribu nggak cukup. Sekarang beras mahal belum yang lain,” katanya.

Hasanudin mengakui kebutuhan saat ini semakin terus membengkak, menyusul kedua anaknya semakin dewasa. Beruntung, ia memiliki istri yang sholeha, yang rela membantu Hasanudin dengan menjadi asisten rumah tangga. Istri Hasanudin menjalani profesi rumah tangga sejak membina rumah tangga. Dari penghasilan sebulan Rp 300 per bulan hingga kini Rp 1 juta per bulan.

“Istri saya bantu kerja di rumah tangga orang. Dulu juga sama saya istri nggak nganggur. Jadi pembantu orang komplek. Jadi saya buat makan dia untuk modal sekolah. Dari dulu sampai sekarang masih jadi asisten rumah tangga. Dulu kalau nggak salah cuma 300 sekarang 1 juta. Kalau ngomong cukup nggak cukup ya dicukupin. Kalau untuk nggak cukup semua juga nggak cukup,” ujar Hasanudin penuh bijak.

Selama menjadi tukang becak, ia mengaku belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Hasanudin pun berharap pemerintah memperhatikan nasib pengayuh becak yang kian hari kian tergesur dengan moda transportasi umum.

“Belum pernah. Pemerintahnya aja nggak ngedata tukang becak. Nggak memperhatikan. Jadi kan bingung. Harusnya diperhatikan. Tukang becak penghasilannya berapa, kasih modal. Sampai sekarang nggak ada. Apa yang buat modal dari pemerintah nggak ada,” akunya.

Baca Juga: Pegiat Sosial Kabupaten Serang Ikrar Menangkan Andika-Nanang

Jika ada bantuan permodalan, Hasanudin berencana membuka usaha dagang mengingat fisiknya yang tiap tahun mulai uzur.

“Kalau ada modal pengen jualan bubur, apa aja. Yang penting ada modalnya dulu,” beber Hasanudin.

Ia pun berharap kelak keempat anaknya dapat menjadi orang yang sukses dalam meniti karirnya, sehingga tidak sulit mencari pekerjaan seperti dirinya.

“Sedihnya itu dulu nggak di sekolahin sama orangtua. Jadi nyari kerja itu susah. Nggak bisa ke sana ke sini. Makanya anak jangan sampai kaya bapak. Kalau sedih bisa dibilang sedih benaran. Sekarang penghasilannya kurang becak itu. Kalau dulu walaupun dapat uangnya rada lumayan. Sekarang dapat 50 ribu nggak ada apa-apanya. Jadi kalau setiap hari dipikir-pikir mah sedih,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca. (***)

Tags: BECAKKota SerangTransportasi
Previous Post

Dua Pasangan Calon Gubernur Banten Masih Normatif saat Sampaikan Gagasan di Debat Perdana

Next Post

Pemprov Banten Nilai Tahapan Pilkada 2024 Sesuai Aturan

Related Posts

event lari
Daerah

Buka Event Lari Tangerang 10K, Sachrudin: Kegiatan Ini Momentum Mempromosikan Pariwisata Kota Tangerang

7 Desember 2025 | 22:08
budi rustandi
Daerah

Hadiri Perayaan Natal dan KKR, Budi Rustandi Komitmen Kota Serang Perkuat Toleransi Antar Umat Beragama

7 Desember 2025 | 20:48
Dishub Kabupaten serang
Daerah

Dishub Kabupaten Serang Siagakan 90 Personel dan 11 Pos Lalu Lintas Saat Nataru

7 Desember 2025 | 20:42
PT PMT
Daerah

Direktur PT PMT Terancam Denda Rp 10 Miliar dan Penjara 10 Tahun Karena Jadi Tersangka Kasus Cs-137 di Kawasan Industri Modern Cikande

7 Desember 2025 | 20:35
durian
Daerah

Panen Durian Anjlok, Harga Durian Baduy Melonjak 

7 Desember 2025 | 20:21
buruh minta upah naik
Daerah

Apindo Banten Minta Formula Pengupahan Tetap Mengacu Rumus Lama

7 Desember 2025 | 20:16
Load More

Popular

  • Malut United

    Malut United FC Vs Persib Bandung, Laskar Kie Raha Andalkan Eks Bintang Persib Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Posisi Sekda Cilegon Maman Mauludin Nonjob, Direkomendasikan BKN Jadi Penelaah Teknis Kebijakan Pada Sekretariat Daerah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Baru Dilantik, Walikota Cilegon Langsung Beri Peringatan Keras ke Ribuan PPPK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 6 Link Twibbon HUT Dharma Wanita Persatuan ke-26 Tahun 2025, Berdesain Unik dan Kekinian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Robinsar – Fajar Bakal Ganti Mayoritas Camat dan Lurah di Kota Cilegon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengamat Sebut Pencopotan Maman dari Sekda Cilegon Sudah Tepat, Dinilai Membangkang dan Gagal Sebagai Ketua TAPD

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polsek Purwakarta Cilegon Lakukan Pendekatan Warga Lewat Warkop Keliling

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 6 Pejabat Pemkot Cilegon Turun Pangkat Sepanjang 2025, Mulai Sekda Hingga Seklur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • IMC Layangkan Kritik Atas Pelantikan KNPI Kota Cilegon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Malut United FC Vs Persib Bandung, Laga Emosional Bagi Sang Mantan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trending
  • Comments
  • Latest
SMAN 1 Cimarga

Pengakuan Siswi SMAN 1 Cimarga yang Ikut Mogok Sekolah, Bukan Dukung Siswa Merokok tapi……

18 Oktober 2025 | 12:16
Forum Honorer Kota Serang

Forum Honorer Serang Nilai Pelantikan 3.800 PPPK Paruh Waktu sebagai Pelecehan Martabat Pekerja

22 Oktober 2025 | 22:25
SMAN 1 Cimarga

Para Siswa SMAN 1 Cimarga Kena Mental Terus Dipojokan Warganet, Pemkab Lebak Kirim Psikolog

16 Oktober 2025 | 19:45
Walikota Cilegon siap mutasi pejabat eselon II

Daftar 10 Pejabat Eselon II Pemkot Cilegon yang Dijamin Tak Dimutasi Robinsar

10 Oktober 2025 | 08:53

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Bjb Backup Total Pembiayaan UMKM

Asooooy… Kepala Desa akan Diajak Studi Banding ke Korea dan China

Seluruh Ospek di Kampus Diputuskan Digelar Online, Termasuk di Banten

Mudik Resmi Dilarang, Efektif 24 April

event lari

Buka Event Lari Tangerang 10K, Sachrudin: Kegiatan Ini Momentum Mempromosikan Pariwisata Kota Tangerang

7 Desember 2025 | 22:08
budi rustandi

Hadiri Perayaan Natal dan KKR, Budi Rustandi Komitmen Kota Serang Perkuat Toleransi Antar Umat Beragama

7 Desember 2025 | 20:48
Dishub Kabupaten serang

Dishub Kabupaten Serang Siagakan 90 Personel dan 11 Pos Lalu Lintas Saat Nataru

7 Desember 2025 | 20:42
PT PMT

Direktur PT PMT Terancam Denda Rp 10 Miliar dan Penjara 10 Tahun Karena Jadi Tersangka Kasus Cs-137 di Kawasan Industri Modern Cikande

7 Desember 2025 | 20:35

Tag

2022 Andra Soni ASN banjir Banten BRI Brigadir J Cilegon drakor drama Korea Film Harga Tiket Helldy Agustian Indonesia Jadwal jadwal tayang Kabupaten Lebak kabupaten serang Kota Cilegon Kota Serang Lebak link nonton link twibbon lowongan kerja Pandeglang Pemkot Cilegon pemkot serang Pemprov Banten pilkada Polisi Preman Pensiun 6 Preman Pensiun 7 profil provinsi banten Ramadhan Robinsar serang sinopsis Skin Gratis spoiler sub indo Timnas Indonesia Twibbon UMKM viral
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Nomor ID Pers : 26666 | Status Pendataan : Terverifikasi Faktual | Sertifikat : 1393/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Digital Banten Raya
  • Ecommerce Banten Raya
  • Siding Banten Raya
  • Share Banten Raya

Ikuti Kami

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda