BANTENRAYA.COM – Dari mata turun ke hati, ungkapan tersebut menggambarkan jika sesuatu yang bersifat visual yang menarik akan membuat orang tertarik dan penasaran.
Hal itu tentu menjadi salah satu kunci juga dalam dunia pemasaran. Di mana, kemasan harus dibuat dengan sangat menarik sehingga orang semakin tertarik.
Apalagi, jika produk yang dipasarkan adalah bentuk makanan ringan. Maka salah satu syarat untuk bisa membuat pembeli tertarik adah kemasannya terlihat bagus, aman dan tentu saja higienis.
Atas dasar itu, PT Pertamina tepatnya Terminal Bahan Bakar Minyak Tanjung Gerem, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol memberikan bantuan kepada 15 Usaha Mikro Kecil Menengah yang tergabung dalam Forum UMKM Kecamatan Grogol menerima masing-masing 500 pcs kemasan menarik yang modern alias kekinian.
Baca Juga: Debat Perdana Pilkada Banten 2024, Ini Program Airin dan Andra Agar Warganya Bahagia
Salah satu penerima bantuan yakni Fatimah menyampaikan, pihaknya memproduksi bentuk kacang asin.
Di mana, sebelumnya hanya dengan kemasan plastik transparan biasa.
Dengan adanya kemasan dari Pertamina yang lebih bagus, modern dan higienis. Membuat kacang asinnya semakin laris.
“Tentu kami semakin PD (percaya diri). Kemasannya sama dengan yang ada di ritel dan toko modern. Makanya semakin banyak juga orang yang membeli produknya,” katanya, Rabu, 16 Oktober 2024.
Baca Juga: Bahas UMK 2025 Kota Cilegon, Buruh Minta Pakar Objektif Sampaikan Data
Fatimah menyatakan, dengan 500 pcs kemasan yang sangat bagus tersebut produknya juga bisa bertahan semakin lama, karena bisa kedap udara dan sangat rapat penutupnya.
“Semakin awet usia produknya. Bisa 5 bulan lebih bertahan. Ini karena memang bisa kedap Udara dan penutupnya sangat rapat, sehingga Udara luar tidak masuk di kemasan,” jelasnya.
Soal desain, papar Fatimah, pihaknya tinggal mengirimkan saja berbagai tulisan produknya. Dimana, dengan juga dikerjakan oleh perusahaan dan tentu tidak ketinggalan zaman bentuknya.
“Kami kirimkan nama, kata-kata dan gambar saja. Desainnya dari sana. Semakin menarik dan kami tidak malu menjualnya,” ucapnya.
Baca Juga: Sang Ayah Rela Cuti Kerja Demi Temani Nonton Konser, Gadis Ini Sukses Bikin Iri Netizen
Jika membeli atau memesan kemasan, lanjut Fatimah, maka bisa sangat mahal hingga mencapai 3 ribu per psc. Hal itu, malah akan membuat ongkos produksi membesar dan menjual lebih mahal lagi.
“Ongkosnya lebih mahal kalau memesan sendiri kemasan model seperti ini. Ongkos tambah dan penjualan akan semakin mahal malah tidak akan laku,” lanjutnya.
Dengan kemasan seperti di ritel dan toko modern, imbuh Fatimah, banyak yang mengira produknya mahal.
Padahal Harga produknya masih sangat murah hanya dibawah Rp20 ribu per bungkus dengan isi
Ia mengaku, per bulan dirinya bisa menghabiskan sampai 100 pics kacang asin. Dimana, omset bisa mencapai jutaan rupiah per bulannya.
Baca Juga: Cuma 5 Bahan! Yuk Cobain Resep Mochi Semangka, Dessert Unik Bikin Nagih
“Bisa sampai Rp1,5 juta sampai Rp2 juta per bulan. Ini menguntungkan untuk ukuran UMKM rumahan seperti dirinya. Jadi bisa membantu ekonomi keluarga juga,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Forum UMKM Kecamatan Grogol Yulis Tri Marhaeni menjelaskan, pihaknya bersyukur sejak kemasan tersebut diberikan pada 2023 dan 2024 sekarang untuk 15 UMKM binaan Forum UMKM Kecamatan Grogol, menjadikan produknya bisa dikenal secara luas.
Bahkan, banyak industri dan masyarakat yang secara berkala sudah berlangganan membeli produk yang dipajang di Pojok UMKM.
“Alhamdulillah, pada 2023 itu ada 15 UKM dibantu mendapatkan kemasan 500 pisc per UMKM. Pada 2024 sekarang juga mendapatkannya Kembali. Jadi produknya sudah sangat dikenal,” paparnya.
Baca Juga: Polres Pandeglang Bekuk 8 Pengedar Narkoba, Dijual Melalui Online Tanpa Bertemu dengan Konsumen
Untuk UMKM yang bernaung di Forum UMKM Kecamatan Grogol sendiri berjumlah 30 pelaku UMKM. Dimana, semuanya merupakan ibu-ibu rumah tangga untuk membantu perekonomian keluarga.
“1 UMKM itu satu produk makanan. Ada makanan ringan tradisional seperti intip, rengginang, hingga makanan bentuk cemilan sehari-hari yang biasa dikonsumsi warga ada. Jadi total ada 30 produk yang dibuat,” ucapnya.
Disisi lain, papar Yulis,bantuan Pertamina tidak hanya untuk kemasan saja. Namun, ada juga pembinaan berupa pelatihan dan studi banding ke UMKM yang maju.
“Kami pernah studi ke Serang dan Yogyakarta. Semuanya itu dibantu dari Pertamina,” jelasnya.
Baca Juga: Provinsi Banten Targetkan Bebas Penyakit Rabies Tahun 2025
Yulis mengaku, peran serta Pertamina sebagai salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara sangat besar untuk para UMKM. Hal itu, sudah dirasakan kepada anggota Forum UMKM Kecamatan Grogol.
“Bantuan ini sangat berarti. Makanya UMKM disini juga merupakan mitra binaan dari PT Pertamina,” tegasnya.
Perwakilan PT Pertamina, Anya Chairunisa mengungkapkan, bantuan kemasan yang diberikan adalah bentuk komitmen dari perusahaan dalam membantu pengembangan dan kemajuan UMUM di Kecamatan Grogol.
“Ini menjadi stimulasi dan motivasi, sehingga produk pelaku UMKM bisa masuk ke tempat-tempat lebih elit, misalnya kantor pemerintah, industri dan juga masyarakat secara luas,” jelasnya.
Baca Juga: Debat Perdana Pilgub Banten Angkat Dua Tema Besar
Anya menambahkan, tentu saja diharapkan juga UMKM bisa semakin berkembang dan efeknya bisa meningkatkan perekonomian warga.
“Kami akan terus komitmen melakukan pembinaan. Karena ini penting untuk perekonomian warga bisa lebih mandiri lagi,” ujarnya.
Dalam kesempatan berbeda, Camat Grogol Ajat Sudrajat mengaku, berharap seluruh industry bisa terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam melakukan pembinaan. Terlebih lagi pengembangan ekonomi melalui kemandirian UMKM juga menjadi salah satu visi yang dibangun Walikota Cilegon Helldy Agustian.
“Ini sesuai dengan visi Pemkot (Pemerintah Kota-red). Dimana, visinya memajukan UMKM hingga level yang lebih tinggi lagi. Bisa bersaing dengan produk yang sudah besar,” ucapnya.
Baca Juga: Cetak Entrepreneur Muda, SKB Kota Serang Gelar Pelatihan Barista
Tentu saja dalam hal memajukan UMKM, imbuh Ajat, tidak bisa sendiri. Butuh peran dari semua lapisan pemangku kebijakan, termasuk masyarakat, akademisi, industri dan pemerintah sendiri.
“Harapannya tentu bukan hanya Pertamina yang sudah komitmen setiap tahunnya melakukan pembinaan. Tapi dari industri lainnya, termasuk juga pemerintah sudah memberikan stimulus pinjaman tanpa bunga,” pungkasnya.***