BANTENRAYA.COM – Pabrik tahu di kampung Bojong Kelapa, Desa Kadu Agung, Kecamatan Gunungsari dinilai masih menggunakan alat tradisional meski menjadi UMKM unggulan.
Hal itu dinilai lantaran alat-alat yang digunakan belum modern dan masih menggunakan cara lama.
Pemilik pabrik tahu Indra Permana mengatakan saat ini pabriknya belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Baca Juga: Dapat Akta Nikah Resmi, 70 Pasangan Lansia di Kabupaten Serang Ikuti Sidang Isbat Nikah
“Kita membuatnya masih tradisional sekali dan Alhamdulillah saat ini belum mendapatkan perhatian baik dari pemerintah desa, kecamatan, kalau Kabupaten apalagi,” ujarnya saat ditemui dilokasi, Jum’at 19 Juli 2024.
Meski masih menggunakan alat yang serba tradisional, ia mengaku masih mendapatkan keuntungan diangka 20 juta perbulan.
“Alhamdulillah kondisi saat ini kondisi pemasaran masih stabil dan selalu untung sekitar 20 juta perbulan,” katanya.
Baca Juga: Sweet Home Lanjut Season 4? Begini Penjelasan dari Sang Sutradara
Selain itu,dirinya mengaku sudah menjalankan bisnis selama 6 tahun dan memproduksi 3 jenis tahu.
” Yang pertama ada jenis tahu goreng, kedua tahu putih, ketiga tahu kuning dengan warna hasil kunyit. Kita disini selalu pakai bahan alami tidak ada yang buatan dan sekiranya membahayakan,” jelasnya.
Indra menuturkan saat ini terdapat ketidak stabilan harga di bahan baku sehingga menjadi kendala dalam memproduksi.
Baca Juga: Pencurian Kerbau di Jiput, Polisi Sempat Cegah Warga tak Lakukan Pembakaran Barang Bukti
“Mungkin ketidak stabilan harga bahan baku kacang kedelai yang masih mahal, saat ini masih diangka Rp10.000 dari biasanya diangka Rp7.000,” ungkapnya.
Menurutnya dengan ketidak stabilan harga tersebut produksi tahu dapat menurun hingga 1 kuintal.
“Untuk saat ini paling 1,5 kuintal sampai 2,5 kuintal, kalau harga bahan baku stabil bisa mencapai 3 kuintal bahkan lebih,” paparnya.
Ia berharap bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah agar bisa menjadi pabrik tahu yang lebih modern dan berkualitas.
“Saya berharap mendapatkan perhatian dari pemerintah karena kita selaku UMKM rakyat kecil ini sehingga produk kami bertambah dan alat-alat yang digunakan bisa semodern mungkin,” pungkasnya.***
















