BANTENRAYA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dindikbud Kota Cilegon meminta kepada setiap sekolah benar-benar memberikan perhatian terhadap maraknya geng motor.
Di mana, para geng motor tersebut melibatkan sejumlah anak-anak dibawah umur.
Belum lagi geng motor tersebut usianya masih setara belasan tahun dan mayoritas anak-anak setingkat Sekolah Menengah Pertama atau SMP.
Diketahui belum lama ini di Kota Cilegon terjadi tawuran antara geng motor.
Di mana, sejumlah anak umuran SMP terlibat di dalamnya.
Paling memprihatinkan, ada satu orang korban terbacok lengannya dan hampir putus.
Sebanyak 3 orang sudah ditangkap kepolisian dan diancam hukiman penjara maksimal 9 tahun dan 3 lainnya masih buron.
Kepala Dindikbud Cilegon Heni Anita Susila menyatakan, pihaknya sudah meminta kepada para guru dan kepala sekolah untuk terus memperhatian para siswa secara serius.
Baca Juga: Pasar Induk Rau Barat dan Ruko di Royal Kota Serang Kebakaran
“Kemarin ada 2 anak sekolah SMP yang terlibat. Kami sudah sampaikan agar memberikan perhatian khusus. Kami minta siswa bisa dicegah untuk terlibat geng motor,” ujarnya, Senin 17 Juni 2024.
Heni menjelaskan, termasuk juga para orangtua agar bisa memberikan perhatian kepada anak-anak agar tidak terlibat terlalu jauh dengan geng motor.
“Memang butuh keseriusan para orangtua juga untuk benar-benar memperhatikan anak-anak. Terutama jangan sampai malam-malam masih berada di luar rumah,” tegasnya.
Dalam hal penegakan hukum, Heni mengungkapkan, tidak masalah kepolisan menerapkan hukuman yang sesuai dengan ketentuan.
Baca Juga: Ruko di Kota Serang Kebakaran Jelang Sholat Idul Adha
Hal itu agar para siswa yang terlibat bisa menjadi jera.
“Ada undang-undangnya yang disesuaikan karena meraka dibawah umur. Jadi kami rasa penegakannya harus dilakukan dan tidak masalah. Ini supaya ada efek jera,” pungkasnya. ***