BANTENRAYA.COM – Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi Banten melaporkan, sepanjang bulan Januari hingga Desember 2023 ada sekitar 311,20 ribu hektare lahan pertanian sawah.
Jumlah tersebut mengalami penurunan lahan pertanian sawah sebesar 26,04 ribu hektare atau 7,72 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 337,24 ribu hektare.
Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar mengatakan, puncak panen padi pada 2023 sama dengan 2022 yaitu terjadi pada bulan Maret.
Luas panen padi pada Maret 2023 adalah sebesar 60,93 ribu hektare, sedangkan pada Maret 2022 mencapai 59,60 ribu hektare.
Baca Juga: Baru Mau Transaksi Sabu-sabu di Dekat Tol Cilegon Timur, Warga Panggungrawi Ditangkap Polisi
“Sementara itu, luas panen padi pada Januari 2024 mencapai 2,53 ribu hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2024 diperkirakan seluas 86,06 ribu hektare,” kata Faizal dalam siaran resmi BPS yang dikutip Bantenraya.com, Kamis 6 Juni 2024.
Dengan demikian, total luas panen padi pada Januari samlai April 2024 diperkirakan mencapai 88,60 ribu hektare, atau mengalami penurunan sekitar 55,41 ribu hektare 38,38 persen dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari April 2023 sebesar 144,01 ribu hektare.
Turunya luas panen berdampak terhadap produksi padi di Provinsi Banten sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai sekitar 1,69 juta tongabah kering giling (GKG), atau mengalami penurunan sebanyak 102,10 ribu ton GKG 5,71 persen dibandingkan 2022 yang sebesar 1,79 juta ton GKG.
Produksi padi tertinggi pada 2023 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 342,90 ribu ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sekitar 17,45 ribu ton GKG.
Baca Juga: Bujang Lapuk di Jawilan Rudapaksa Anak Tetangga
Jika dilihat menurut Subround, terjadi penurunan produksi padi pada September-Desember 2023 yaitu sebesar 161,74 ribu ton GKG 35,07 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.
Pada Januari 2024, produksi padi diperkirakan sebesar 13,56 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2024 mencapai 456,56 ribu ton GKG.
“Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari−April 2024 diperkirakan mencapai 470,12 ribu ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 345,59 ribu ton GKG 42,37 persen dibandingkan 2023 yang sebesar 815,71 ribu ton GKG,” ujar Faizal.***