BANTENRAYA.COM– Warga Lebak dihebohkan dengan keadaan Sungai Cidahu yang mengalami pendangkalan, pada Senin 3 Juni 2024.
Air di sungai tersebut tertutup oleh tumpukan limbah pasir yang berasal dari aktivitas tambang. Kini, Sungai mulai dibersihkan oleh excavator.
Warga Cihara, Kandi mengatakan, kejadian ini sudah berlangsung lama akibat aktivitas galian pasir ilegal di bagian hulu sungai, khususnya di Desa Panyaungan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak.
Baca Juga: Pelayanan Kurang Memuaskan, Komisi V DPRD Banten akan Panggil BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang
“Sudah berlangsung lama ya, awalnya sedikit demi sedikit, sekarang semakin parah,” kata dia kepada Bantenraya.com, Selasa 4 Juni 2024.
Ia meminta, agar pemerintah tidak acuh terhadap kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas ilegal.
“Pemerintah harus segera bertindak, karena sungai ini adalah sungai kami melakukan aktivitas sehari-hari,” ungkapnya.
Baca Juga: Harga Cabai di Pasar Membumbung Tinggi, Penjual Bibitnya Malah Ketiban Rizki
Kandi mengungkapkan, selian aktivitas warga terhambat. Ia juga khawatir akan timbul bencana lainnya.
“Kalau hujan deras kami takut banjir, atau longsor ya. Kejadian kedangkalan adalah bencana awal, bisa jadi ada bencana lain karena tambang itu,” terangnya.
Ditambahkannya, untuk mencegah bencana lain terjadi, pihaknya meminta agar pemerintah segera bertindak.
Baca Juga: Menuju Pilgub Banten: PAN Beri Surat Tugas pada Dimyati, Arief R Wismansyah Dapat Dukungan
“Tolong jangan diam saja, kami harap Pemkab segera bertindak,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak, Iwan Sutikno, menyebutkan bahwa pihaknya akan segera mengirimkan tim untuk menyelidiki lokasi Sungai Cidahu.
“Informasinya kami teruskan ke tim pengaduan. Kami akan turunkan tim ke lokasi untuk memastikan penyebabnya,” singkat Iwan. ***