BANTENRAYA.COM – Angka penderita Tuberkulosis (TBC) di Kota Cilegon terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Dimana pada 2022 ada sebanyak 1.384 kasus TBC, naik pada 2023 menjadi 1.745 kasus, serta pada 2024 dari Januari hingga 27 Mei tercatat sebanyak 460 orang menderita TBC.
Rincian data 2022 untuk TBC yakni laki-laki sebanyak 798 kasus dan perempuan sebanyak 586.
Baca Juga: 20 Jenis Bahan Pangan di Banten Turun Harga, tapi Tidak untuk Komoditas yang Satu Ini
Dimana ada sebanyak 202 anak-anak dibawah 14 tahun dan dewasa 15 tahun keatas ada sebanyak 1182.
Lalu berikutnya pada 2023 untuk laki-laki sebanyak 1.017 kasus TBC dan perempuan 728 kasus. Dimana, anak-anak dibawah 14 tahun sebanyak 351 kasus dan dewasa 15 tahun ke atas sebanyak 1.394 kasus.
Selanjutnya pada 2024 untuk laki-laki sebanyak 273 kasus dan perempuan hanya 187 kasus saja. Dimana anak anak sebanyak 81 kasus dan dewasa 379 kasus.
Baca Juga: Ratusan Kendaraan Dinas Pemprov Banten Hilang Misterius, Kerugian Tembus Rp25 Miliar
Bahkan, secara data pada 2023 angka diduga TBC melebihi 8.500 orang lebih.
Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Cilegon dr Ratih Purnamasari menjelaskan, jumlahnya cukup tinggi di Kota Cilegon.
Hal itu karena di dunia sendiri Indonesia menjadi negara terbesar kedua untuk penyakit TBC.
Baca Juga: AWAS TERLEWAT! Jadwal Pendaftaran PPDB Online PAUD, SD dan SMP di Kota Cilegon
“Ini bukan saja pengobatan yang terus pelayanannya dilakukan. Tapi juga penanggulangannya terus diupayakan secara terus menerus,” katanya, Senin 27 Mei 2024.
Ratih menjelaskan, tuberkulosis muncul karena infeksi bakteri yang disebut Mycobacterium Tuberculosis. Dimana, itu sangat menular dan akan menyerang paru-paru.
“Penularan akan sangat cepat karena sangat infeksius. Misalnya 1 orang bisa menularkan kepada 15 orang. Ini akan menyerang saluran pernapasan,” jelasnya.
Baca Juga: Rekam Jejak Oke, Dede dan Sanuji Bisa Buat Hasbi Asyidiki Jayabaya Ketar-ketir di Pilkada 2024
Ratih menyatakan, penyebab utama selain dari kontak erat penderita, sistem kekebalan lemah serta kebiasaan merokok.
“Termasuk juga penyakit komorbid seperti HIV,” ujarnya.
Bahkan, jika diperlukan papar Ratih, kebersihan lingkungan harus dilakukan setiap hari.
“Setiap hari karena kebersihan lingkungan baik rumah dan tempat kerja menjadi penting bagi kesehatan dan pola hidup sehat,” paparnya.
Baca Juga: Nonton Drakor Crash Episode 5 Sub Indo Full Movie Lengkap dengan Spoiler, Bukan Bilibili dan Loklok
Sementara itu, Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kota Cilegon Kota Cilegon Febrinaldo menyatakan, ada sejumlah gejala yang akan timbul pada penderita TBC.
Diantaranya batuk dalam waktu lama sampai 2 pekan, dengan sesak napas, demam berat badan akan turun drastis dan bisa sampai batuk darah.
“Proses pengobatan dilakukan selama 6 bulan. Dimana layanan itu bisa dilakukan di Puskesmas dan obatnya sudah tersedia secara gratis,” ungkapnya.
Baca Juga: Pembebasan Lahan Mangkrak Bertahun-tahun, Warga Ciwandan Cilegon Ngeluh Minta Segera Dibereskan
Pencegahan sendiri, papar Febrinaldo, dengan vaksinasi BCG, gunakan masker. Apabila satu rumah dengan pasien jika ada gejala langsung periksa ke Puskesmas terdekat.
“Jika ada gejala maka minum obat TPT (terapi pencegahan tuberkulosis) dan menjaga kebersihan lingkungan,” pungkasnya. ***















