BANTENRAYA.COM – Sejumlah warga Lebak sekaligus keluarga pasien yang dirawat di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung mengeluhkan sedikitnya ketersediaan tempat tidur pada ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Kondisi di ruang IDG RSUD Adjidarmo itu mengakibatkan beberapa pasien kesulitan mendapatkan perawatan.
“Kalau saya lihat jumlahnya masih kurang. Masih banyak pasien yang tidak mendapat tempat tidur (di ruang IGD RSUD Adjidarmo) tetapi harus tetap mendapat tindakan,” kata seorang warga, Ari pada Kamis, 24 April 2025.
Ari menyebut, tempat tidur seharusnya menjadi salah satu fasilitas penting yang harus dimiliki oleh rumah sakit, termasuk RSUD Adjidarmo agar pasien yang dalam kondisi darurat bisa segera ditangani.
Dia berharap manajemen rumah sakit bisa segera menjawab keluhannya itu.
“Seperti keluarga saya beberapa hari lalu, walaupun memakai alas tetapi harus di lantai saat dapat penanganan karena tempat tidur IGD yang masih penuh. Semoga aja bisa ditambah lebih banyak,” ucapnya.
Baca Juga: Kejari Panggil Bendahara Puskesmas se-Kota Serang Audit Pengelolaan Keuangan, Ada yang Tak Beres?
Kondisi itu turut mendapat perhatian dari anggota Komisi III DPRD Lebak, Regen Abdul Aris. Ia mendorong agar rumah sakit berplat merah itu segera berbenah dengan menambah tempat tidur.
“Kita sangat prihatin banyak pasien akibat tempat tidur penuh terpaksa harus ngampar di bawah,” tuturnya.
“Ini jadi salah satu catatan kami kepada rumah sakit dan pemerintah daerah supaya bisa segera ditambah karena berkaitan langsung dengan pasien,” tuturnya.
Terpisah, Direktur RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, Budhi Mulyanto mengatakan, pihaknya sudah membangun ruang transit sebagai salah satu upaya untuk mengurangi penuhnya IGD.
“Sudah dibangun tahun kemarin, mudah-mudahan pada bulan Mei ini bisa difungsikan,” kata Budhi.
Ia menjelaskan, di dalam ruang transit itu, pihaknya akan menyediakan 27 tempat tidur yang diperuntukkan bagi pasien IGD yang kondisinya sudah mulai stabil.
“Pasien-pasien IGD yang sudah stabil dan menunggu ketersediaan ruang rawat inap akan dipindahkan ke ruangan tersebut. Tetapi kalau ruang rawatnya sudah tersedia tentu tidak ke ruang transit, jadi langsung saja,” papar dia.
Budhi mengungkapkan, rata-rata IGD RSUD Adjidarmo menerima 40 sampai 60 pasien dalam sehari. Sementara, kondisi ideal di dalam ruang IGD hanya untuk menampung 29 pasien.
“Tetapi saat ini bisa lebih dari itu, makanya dengan sistem transit ini kita harap bisa mengurangi kondisi di ruangan IGD yang sering kelebihan kapasitas,” tandasnya. ***