BANTENRAYA.COM – Midah Dahmalia yang berusia 42 tahun terbilang sukses mengembangkan olahan produk berbahan dasar ikan Bandeng di Provinsi Banten berbasis usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM.
Pasalnya, Midah mampu meraup omzet penjualan hingga Rp 170 juta dalam satu bulan, dengan menghabiskan 3.000 kilogram ikan bandeng.
Produk olahannya beragam mulai dari sate bandeng, kerupuk ikan, bakso ikan hingga abon.
Cuma dengan modal tekad yang bulat, Midah memutuskan untuk pergi merantau ke Banten pada tahun 2002 dari Karawang tempat kelahirannya, dan berjualan di pinggir jalan menjajakan kopi, air mineral dan sebagainya.
Baca Juga: Martua Nainggolan Diberhentikan Sebagai Anggota DPRD Provinsi Banten
Tanpa disengaja, lapak yang Midah sewa berukuran 2×3 meter berada di samping Jalan Tol Serang – Tangerang, ternyata banyak orang yang menitipkan oleh-oleh Khas Banten untuk dibawa ke daerahnya masing-masing.
“Sejak saat ini mulai dari sate bandeng, emping, buah sawo, pada nitip, semakin hari malah semakin banyak. Akhirnya saya putuskan untuk membuat produknya sendiri,” kata Midah kepada Banten Raya di Perumahan Banten Indah Permai Blok E1 nomor 11 Kelurahan Unyur, Kota Serang, Selasa, 23 Januari 2024.
Pada tahun 2005, Midah mulai memberanikan diri untuk memproduksi sate bandeng secara otodidak, belajar saat melihat proses produksi pembuatan sate bandeng, meskipun banyak kegagalan yang sempat ia alami, terutama ketahanan produk nya masih singkat.
“Sembari terus belajar, saya ambil usaha katering, rumah makan, pokonya semua saya ambil, karena faktor usia jadi mulai selektif lagi saat ini saya fokuskan jualan olahan bandeng,” ujar ibu tiga anak tersebut.
Baca Juga: Rekomendasi Perumahan Komersil di Kota Serang, Harga Mulai Dari Rp 200 Jutaan
Sejak tahun 2015, ia mulai melakukan inovasi ke berbagai macam produk olahan bandeng seperti abon, bakso, dimsum, ekado, dan nuget sesuai dengan pesanan.
“Dan puncaknya di tahun 2020 saat pandemi Covid-19, (UMKM) saya dibina oleh Bank BRI dan Bank Indonesia (BI) untuk pemasaran yang lebih luas, dari situ saya belajar terkait pemasaran digital, serta banyak alat yang saya minta di berikan oleh pihak tersebut,” tutur Midah.
Sekarang, Midah sudah mempunyai 6 orang karyawan tetap dan 40 orang karyawan lepas.
Artinya UMKM miliknya mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Baca Juga: MUI Gandeng Rumah Zakat Dirikan Pesantren Lansia Cendekia
“Setiap tahun UMKM kita selalu mendapatkan pencapaian baik, kemarin kita dapat prestasi dari perhimpunan wirausaha (Perwira) teladan di Gedung MPR dan DPR dan disematkan oleh presiden, kedua kemarin kita juara dua Nasional Inotek Sampurna Enterpreneur dengan teknologi sate bandeng yang bisa tahan hingga satu tahun meskipun berada diluar ruangan, yang biasa bertahan 2-3 hari,” paparnya.
Saat ini, produk olahan UMKM Bandeng milik midah sudah dijual ke seluruh Indonesia, bahkan di kirim ke beberapa negara seperti Malaysia dan Australia dengan harga jual mulai dari Rp20 ribu sampai dengan 40 ribu per menu.***