BANTENRAYA.COM – Badan Narkotika Nasional atau BNN Provinsi Banten melakukan tes urine kepada puluhan sopir bus AKAP di Terminal Pakupatan, Kota Serang, Banten, pada Selasa 2 April 2024.
Tes urine dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan para sopir bus AKAP, sehingga mengantisipasi potensi kecelakaan dalam rangka memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
Subkoordinator Dayamas BNN Provinsi Banten Mita Maharani mengatakan, pemeriksaan tes urine dilakukan guna memastikan tidak ada sopir yang mengkonsumsi narkotika, obat terlarang, dan alkohol.
Baca Juga: Buntut Pengeroyokan Seorang Uztadz di Kabupaten Serang, Ormas Lakukan Sweeping
“Kita seluruh BNN Banten dan jajaran, jadi bukan hanya BNN Banten di BNN K BNN K juga melakukan tes urine dalam rangka arus mudik,” ujar Mita Maharani, kepada Bantenraya.com.
Mita Maharani menargetkan, puluhan sopir bus AKAP dilakukan pemeriksaan tes urine.
“Sasaran kita bus luar provinsi terutama bus Jawa untuk arus mudik ini,” ucap dia.
Mita Maharani mengaku, setelah dilakukan pemeriksaan tes urine belum ditemukan sopir yang terindikasi positif mengkonsumsi narkoba.
“Ada 11 orang sopir yang dites urine. Target kita 30-50 sopir. Kita memang standby di sini sampai sore. Belum. Sejauh ini aman semua. Semoga aman,” katanya.
Mita Maharani mengungkapkan, pemeriksaan tes urine telah dilakukan serentak di Provinsi Banten dan akan berakhir pada 5 April mendatang.
Baca Juga: Pandeglang Mencekam! Ustadz Dikeroyok Penagih Bank Keliling, Ormas Ramai-ramai Sweeping
“BNN Cilegon melaksanakan tes urine di Terminal Terpadu Merak dan Terminal Seruni dari mulai Senin sampai Kamis,” ungkap Mita Maharani.
“Lalu di Terminal Pakupatan hari ini sampai besok melakukan tes urine untuk pilot dan awak penerbangan pada tanggal 5 April,” imbuhnya.
Apabila ada sopir bus AKAP yang terindikasi positif narkoba, BNN Provinsi Banten akan melarang sopir tersebut untuk melanjutkan perjalanan.
Baca Juga: Cegah Kecurangan, Diskoumperindag Kabupaten Serang Periksa Takaran SPBU
“Kalau ada temuan yang pasti dilarang melanjutkan perjalanan, dan bisa melakukan proses rehabilitasi,” pungkas Mita Maharani.
Masih di tempat yang sama, salah satu sopir PO bus Handoyo trayek Merak-Banyuwangi Bagyo mengaku, dirinya mendukung dengan adanya pemeriksaan tes urine bagi para sopir bus, agar dapat meminimalisir kecelakaan lalu lintas.
“Baik saja ini biar sehat. Saya baru ini diperiksa, nanti di Pulogebang Jakarta diperiksa lagi. Hasilnya baik. Ini sangat bagus dari pada nanti orang mabuk bawa orang kan bahaya, saya mendukung tentunya dengan kegiatan ini,” kata Bagyo. ***