BANTENRAYA.COM – Bagi masyarakat sekitar Cilegon khususnya kaum hawa yang menyukai perhiasan mutiara, bisa mendapatkan berbagai koleksi perhiasan tersebut di Sussy Pearl.
Produsen perhiasan mutiara yang berlokasi di Perumahan Puri Krakatau Hijau Blok A9, Nomor 12, Kecamatan Grogol ini, menggunakan bahan dasar mutiara hasil budidaya berupa mutiara laut dan mutiara air tawar dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Pemilik Sussy Pearl Susi Salma mengatakan, pihaknya menyediakan berbagai bentuk perhiasan dipadukan dengan mutiara sesuai pesanan konsumen seperti kalung emas, gelang emas, cincin, bross, tasbih, jam tangan, dan lain sebagainya.
“Bahan mutiaranya asli dari Lombok dan sudah bersertifikat. Selah kami produksi jadi perhiasan, kami jual dengan sertifikat juga. Jadi perhiasannya bersertifikat,” katanya kepada Banten Raya, kemarin.
Baca Juga: Profil Pemain Kenzie di Santri Pilihan Bunda, Baru 16 Tahun Tapi Sudah Punya Bewok
Untuk penjualan, Susi menjelaskan, produk Susi Pearl yang dijual tidak hanya di dalam negeri saja tapi telah disuplai ke luar negeri sesuai pesanan seperti negara-negara Arab, Hongkong, dan Malaysia.
“Mutiara air tawar yang paling banyak diminati para konsumen, kelas mutiaranya menengah, dibandrol dengan harga Rp1 juta ke bawah. Biasanya yang mutiaranya dirangkai dengan kalung, gelang, dan cincin,” ujarnya.
Selain mutiara air tawar, lanjut Susi, Susi Pearl menjual perhiasan mutiara laut yang terbagi jdi beberapa kelas.
“Ada yang low grade, grade A, grade B, dan grade C. harganya mulai dari Rp1 juta sampai harga yang puluhan juta. Kami juga jual yang butiran bagi pembeli yang ingin merangkai perhiasannya sendiri,” ucapnya.
Susi mengungkapkan, tiap butiran mutiara harganya berbeda-beda tergantung gramasi atau bobot.
“Grade B dan C dibandrol Rp250 ribu per gram-nya, sedangkan perbutir bobotnya bisa 3 sampai 5 gram, berarti harga perbutirnya sekitar Rp1 juta sampai Rp1,5 juta untuk yang grade biasa,” katanya.
Susi menjelaskan, perbedaan mutiara laut dan air tawar adalah produk dari mutiara air tawar dijual sudah dalam bentuk perhiasan, seperti kalung, gelang, atau cincin, tidak dijual butiran.
“Harganya (mutiara air tawar) lebih murah seperti gelang dibandrol Rp200 ribu sampai Rp500.000, itu juga tergantung harga dan modelnya,” tuturnya.
Untuk bahan perhiasannya, dikatakan Susi berasal dari bahan radium, emas, dan perak.
Susi mengaku, prospek bisnis mutiara di Kota Cilegon cukup menjanjikan.
“Alhamdulillah, perkembangan di bisnis mutiara ini dalam 1 tahun ini cukup pesat, sudah mendapat omset ratusan juta dalam setahun, ” jelasnya.
Pebisnis wanita ini menuturkan jika Susi Pearl telah berdiri 2 tahun sejak 2 februari 2022 dan sudah memiliki pelanggan yang tersebar di penjuru nusantara dan luar negeri seperti Australia, Hongkong, dan Abu Dhabi.
Baca Juga: Pendekar Deklarasi Dukungan Menangkan Isro Mi’raj Jadi Walikota Cilegon
“Pelanggan kami mulai dari istri pejabat hingga artis,” katanya.
Susi mengaku bahwa dirinya sendiri yang merangkai dan merakit perhiasannya.
“Lamanya produksi sampai 3 atau 4 hari untuk bahan radium mutiara air tawar, sedangkan mutiara laut butuh waktu 2 minggu,” terangnya.
Susi menambahkan, saat ini produk yang paling banyak diminati konsumen adalah mutiara air tawar berupa kalung, gelang, tasbih, dan cincin.
“Mungkin karena harganya lebih ekonomis. Rata-rata kami bisa jual 80 sampai 100 per bulan,” pungkasnya.***