BANTENRAYA.COM – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi atau Disnakertrans Kabupaten Pandeglang mengungkapkan penyebab tingginya angka pengangguran ialah akibat minimnya jumlah industri di Kabupaten Pandeglang.
Saat ini, industri di Kabupaten Pandeglang masih belum mampu mewadahi seluruh masyarakat produktif pencari kerja.
Terlebih, industri terbesar di Kabupaten Pandeglang saat ini ialah dari sektor pertanian.
“Minimnya industri di Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu faktor sulitnya mencari pekerjaan bagi masyarakat,” kata Kepala Disnakertrans Pandeglang, Mohamad Kabir, Minggu, 3 Maret 2024.
Kabir mengatakan, saat ini guna menekan angka pengangguran terbuka di Pandeglang, pihaknya gencar menjalankan beberapa program.
Beberapa program yang dimaksud yakni pemagangan dan kegiatan pelaksanaan latihan kerja berdasarkan klaster kompetensi 2024.
Ada beberapa jenis program yang diusung oleh Disnakertrans sendiri.
Program-program tersebut tentunya menyesuaikan dengan kebutuhan dunia industri saat ini.
Baca Juga: Bank Jatim Buka Suara Soal KUB dengan Bank Banten
“Ada sekitar 20 kegiatan yang akan diselenggarakan, dengan masing-masing kegiatan sesuai dengan kapasitasnya, termasuk tata boga, pelatihan sablon, kelistrikan, elektro, akuntansi, dan teknik mesin,” ucapnya.
Dalam pelaksanaannya, Kabir menjelaskan bahwa pelaksanaan program tersebut dijalankan dalam beberapa pola rangkaian.
Beberapa program, akan dilakukan hingga beberapa kali pelatihan, namun sebagian lagi ada yang dilakukan hanya dalam satu pertemuan.
Hal tersebut dilakukan tentunya dengan menyesuaikan kebutuhan dan jenis kompetensi, serta tergantung dengan ketersediaan anggaran.
Baca Juga: Meresahkan, 5 Anggota Geng Motor yang Hendak Tawuran di Kota Serang Diamankan Polisi
“Tentu pelatihan ini dibuka untuk umum. Jadi bagi yang belum memiliki keterampilan, kami akan memberikan pelatihan, baik berbasis kompetensi maupun kewirausahaan. Diharapkan dengan memiliki keterampilan ini, mereka dapat lebih mudah diterima di dunia kerja,” terangnya.
Biasanya, Disnakertrans sendiri dalam pelaksanaan program tersebut turut menggandeng pihak ketiga atau pihak perusahaan swasta yang beroperasi di Kabupaten Pandeglang.
Dikatakan Kabir, ada sekitar 20 perusahaan yang eksis di Pandeglang secara rutin terlibat dalam kegiatan tersebut untuk memberikan kesempatan kepada para peserta yang mengikuti pelatihan.
“Jika peserta telah memiliki keterampilan, mereka dapat dipekerjakan secara kontrak di perusahaan-perusahaan tersebut. Kami mengundang 20 perusahaan dari Pandeglang, dan Alhamdulillah mereka merespons dengan baik,” tuturnya.
Baca Juga: BRAKKK.. Pemotor asal Kota Serang Tewas, Diduga Korban Tabrak Lari
“Penerimaan peserta dalam pemagangan atau pelatihan ditentukan oleh kebutuhan masing-masing perusahaan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan,” sambungnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Kabupaten Pandeglang, Achmad Widijanto mengungkapkan ada sekitar 53 ribu lebih angka pengangguran terbuka di Kabupaten Pandeglang.
Jumlah tersebut, didominasi oleh lulusan SMA/SMK yang mencapai 27.600 jiwa.
“Diikuti lulusan SD sebanyak 13.535, SMP 10.014 jiwa, dan terakhir Perguruan Tinggi sebanyak 2.176 jiwa,” tandasnya.***