BANTENRAYA.COM – Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie berpesan kepada 16 siswa Sekolah Menengah Atas atau SMA Al-Azhar BSD untuk menjaga sikap dan percaya diri saat mengikuti National High School Model United Nation atau NHSMUN 2024 di Amerika Serikat.
Pesan itu disampaikan orang nomor satu di Kota Tangerang Selatan saat menerima audiensi di Ruang Anggrek, Puspemkot Tangsel, pada Jumat, 23 Februari 2024.
“Lebih sering gini orang kita itu nggak pede kalau bertemu dengan delegasi dari negara lain, yang harus ditampilkan mereka mungkin secara fisik lebih kecil, tetapi secara akal dan mental harus lebih besar dari mereka. Ditunjukkan kepada mereka,” kata Benyamin.
Kepercayaan diri tersebut harus keluar dalam setiap penampilan yang akan mereka tunjukkan.
Baca Juga: Gara-gara Ini, Tempat Konser Ed Sheeran di Jakarta Pindah dari GBK ke JIS
Selain itu, Benyamin juga berpesan agar NHSMUN menjadi pengalaman yang tentunya membentuk karakter yang semakin kuat.
“Saya bersyukur ada delegasi dari Tangsel, saya berharap ini menjadi pengalaman mereka sekali seumur hidup yang paling besar dan hasilnya bisa membentuk karakter mereka sebagai anak Al-Azhar, anak Tangsel dan sebagainya, ini pengalaman hidup,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Islam Al-Azhar BSD, Moch Mukrim menjelaskan, seluruh siswa-siswa peserta NHSMUN 2024 akan berangkat tanggal 27 Februari, dan di Amerika Serikat hingga tanggal 13 Maret.
Dijelaskannya, kompetisi ini merupakan simulasi konferensi PBB terbesar dan bergengsi. Di mana, mereka akan mengangkat dan membahas isu secara global dari sisi ke-Indonesian.
Baca Juga: Kebakaran Kandang Ayam di Kabupaten Serang, Kerugian Puluhan Miliar
“Jadi anak-anak disana bertemu dengan delegasi dari berbagai negara. Mereka mengangkat beberapa tema yang sudah ditentukan, misal ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. Tentu pembahasannya lewat perspektif Indonesia,” jelasnya.
Harapannya, kegiatan ini dapat mendorong siswa-siswi untuk meningkatkan kemahiran Bahasa Inggrisnya lewat kemampuan diplomasi, berpikir kritis dan sistematis juga kemampuan bernegosiasi, berargumen, dan juga berbicara di depan publik.
“Di sana para siswa akan bertemu dan berkolaborasi dengan siswa siswi lain dari berbagai negara. Hal ini tentu akan membawa kebanggaan tersendiri dan kesadaran bahwa kita sebagai warga Indonesia berada di antara masyarakat dunia bisa memberikan kontribusi pemikiran terhadap pemecahan masalah global,” tutupnya.***