BANTENRAYA.COM – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang mengklaim bahwa Kabupaten Pandeglang pada April mendatang akan melakukan panen gabah sebanyak 75.673 ton.
Jumlah tersebut berdasarkan perhitungan luasan hektar sawah yang hari ini sudah mulai melakukan penanaman dan juga jumlah rata-rata produksi gabah Pandeglang perhektarnya.
Kepala DPKP Kabupaten Pandeglang, Muhammad Nasir mengatakan, luas keseluruhan sawah di Pandeglang yang sudah dilakukan penanaman ialah 11.642 hektar.
Baca Juga: Jaringan Sirekap Error, Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu 2024 di PKK Serang Molor
“Jika kita hitung pada Januari luas sawah yang sudah ditanami itu 5.553 hektar, kemudian menyusul di bulan Januari seluas 6.089 hektar. Jika di total, April kita akan panen dengan luas 11.642 hektar,” kata Nasir kepada Banten Raya, Minggu (18/2).
Lanjut, Nasir menjelaskan angka 75.673 ton gabah yang sebelumnya disebut ia dapatkan dengan mengakumulasi pendapatan rata-rata gabah dari satu hektar sawah yang mencapai 6,2 ton.
Saat ini, kata Nasir, usia tanam padi di Pandeglang sendiri sudah memasuki 7 sampai 45 hari. Sehingga, kemungkinan besar pemanenan pada April akan benar-benar bisa terlaksana.
“Jumlah panen gabah sebesar 75.672 ton tersebut jika dikonversikan ke bentuk beras maka kita akan memperoleh beras sekitar 41 ribu ton,” ujarnya.
Besarnya prediksi hasil panen di Kabupaten Pandeglang sendiri lantaran daerah Pandeglang bagian Tengah dan Selatan sudah mulai ikut menanam padi secara serentak setelah sebelumnya mengalami kekeringan parah.
Dikatakan Nasir, berbeda dengan Pandeglang bagian Utara, budidaya padi di Pandeglang Tengah dan Selatan merupakan budidaya dengan metode sawah tadah hujan.
Baca Juga: Sirekap Bermasalah, Rekapitulasi Hasil Pemilu di Lebak Ditunda
Apalagi, Pandeglang Tengah dan Selatan, kata dia, tidak memiliki sistem irigasi
“Sementara untuk Pandeglang Utara kan gak bisa diprediksi penanamannya. Jadi jumlah tersebut bisa besar karena adanya penanaman serentak di Pandeglang Tengah dan Selatan,” imbuhnya.
Meski demikian, Nasir mengatakan dirinya khawatir hasil panen tersebut nantinya tidak bisa memenuhi harga gabah di Kabupaten Pandeglang.
Menurutnya, saat ini kebanyakan para petani lebih memilih langsung menjual gabah ketimbang memaksimalkan nilai tambah dari gabah tersebut.
“Tidak bisa dipungkiri mereka lebih baik menjual. Apalagi harga sekarang harga gabah Rp 8 ribu. Ya mudah-mudahan bisa membantu pasokan beras di Pandeglang,” tandasnya.***


















