BANTENRAYA.COM – Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak masih mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih apabila terjadi musim kemarau esktrem, seperti fenomena El Nino 2023.
Hal ini terungkap dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Kelurahan atau Musrenbangkel Mekarsari 2024 di Aula Kelurahan Mekarsari, Kamis, 18 Januari 2024.
Lurah Mekarsari Fatoni mengatakan, kekeringan dan air bersih merupakan salah satu persoalan yang terus menghantui masyarakatnya.
“Salah satu persoalan yang dihadapi memang itu karena wilayah Mekarsari ini ada pantai dan pegunungan, yang di Mekarsari lebih banyak dari Lebak Gede,” kata dia kepada wartawan.
Baca Juga: Menuju Kota Serang Swasembada Bawang Merah, Butuh 50 Hektar Lahan Pertanian
Fatoni menjelaskan, untuk persoalan air bersih ini Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon sudah menganggarkan sebesar Rp 1 miliar.
Tetapi, menurutnya, apabila mengandalkan dari dana APBD 2024, untuk langsung mengatasi persoalan tersebut belum tentu memungkinkan.
“Salah satu program air ini ada di Kelurahan Mekarsari dan untuk selanjutnya kita akan meminta tanggapan dan saran dari masyarakat untuk titik-titik air yang akan dibutuhkan,” ungkapnya.
“Tidak hanya mengandalkan APBD tapi juga akan bekerja sama dengan industri yang besar yang ada Kecamatan Pulomerak,” sambungnya.
Baca Juga: Komisi 1 DPRD Kota Cilegon Ultimatum Bawaslu Agar Tegas Terhadap ASN yang Tak Netral
Sebagai Lurah baru di Mekarsari, Fatoni mengakui akan meninjau daerah-daerah yang memerlukan air bersih dan akan menindaklanjuti dengan membuat sumber air.
Ia berharap, Pemkot Cilegon bisa membantu dan berkomitmen dalam memberikan bantuan air bersih kepada warga Mekarsari yang ada di pegunungan.
“Salah satunya di Batu Rawan, Cipala, Gerem, sudah masuk air berkat gebrakan walikota. Kita juga akan lebih konsern terhadap kebutuhan atau pengadaan air bersih itu,” tegasnya.
“Itu (air bersih) akan kami prioritaskan karena pengalaman kemarin kemarau panjang itu memang salah satu yang mendasar kebutuhan air,” lanjutnya.
Baca Juga: 7.485 APK yang Disita Bawaslu Kabupaten Pandeglang Akan Dimusnahkan Saat Tahapan Ini
Sementara itu, anggota DPRD dari fraksi PKS Cilegon Aam Amarulloh menyampaikan, permasalahan utama di Mekarsari berkenaan dengan pasokan air bersih.
Aam mengatakan, dari fenomena El-Nino tahun kemarin, banyak warga yang mengeluhkan adanya kekeringan dan kekurangan air bersih.
“Di Mekarsari ini kebanyakan dari warganya bertempat tinggal di pegunungan. Dan itu ada di Gunung Batur 1, Gunung Batur 2, Ciporong, Tembulun, Sumur Ping yang menurut saya masih kurangnya ketersediaan air bersih yang setiap tahunya bermasalah,” ujar Aam.
Menurutnya, solusi yang bisa dilakukan dalam jangka pendek untuk mengatasi persoalan tersebut dengan membuat sejumlah titik sumber air dan pipanisasi.
Baca Juga: Ace Hardware Banjir Promo di Januari 2024, Ada Produk Kesehatan dan Alat Memasak Ini
Dana Rp 1 Milyar dari APBD tersebut, sambungnya, masih belum cukup, tetapi bisa didorong dengan bantuan industri yang ada di Kecamatan Pulomerak.
“Alhamdulillah tahun 2024 kita alokasikan untuk sumur itu Rp1 mlyar. Kemudian untuk pipanisasi ada sekitar 5 Milyar yah. Dan insya Allah nanti 2025 ini akan kita push lagi. Supaya permasalahan di Pulomerak khususnya di lingkungan Mekarsari segera teratasi. Baik itu dari sumur bor penyedian air bersih,” tegasnya.
“Diharapkan kepada kepala kelurahan yang baru mampu berinovasi tanpa harus menggunakan dana APBD dan harus memiliki sifat luwes sehingga mampu berkomunikasi dengan berbagai pihak agar bisa mempercepat proses pembangunan,” tandas Aam.***