BANTENRAYA.COM – Sebanyak 10 kecamatan di Kabupaten Pandeglang rawan diterjang bencana banjir saat pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024.
Kesepuluh kecamatan itu Labuan, Carita, Panimbang, Sukaresmi, Patia, Sobang, Sumur, Sindangresmi, Picung, dan Cikeusik.
Ketua KPU Kabupaten Pandeglang, Nunung Nurazizah mengatakan, sudah memetakan Tempat Pemungutan Suara atau TPS di sepuluh kecamatan yang rawan banjir.
Lantaran saat ini wilayah Kabupaten Pandeglang mulai diterjang hujan.
“10 kecamatan ini sudah dipetakan. Rata-rata yang rawan banjir ini daerah pesisir pantai, dan aliran sungai. Sekarang kami masih menunggu situasi cuaca nanti seperti apa. Apakah nanti situasinya seperti tahun lalu atau tidak, lebih buruk atau ringan,” kata Nunung.
Ditemui usai rapat koordinasi tata kelola logistik Pemilu 2024 di salah satu hotel di wilayah Kabupaten Pandeglang, Rabu 3 Januari 2024.
Jika wilayah tersebut terendam banjir, kata Nunung, untuk penyaluran logistik Pemilu 2024 akan menggunakan perahu karet dibantu oleh Pemerintah Daerah atau Pemda.
Sementara untuk lokasi TPS akan dialihkan ke daratan lebih tinggi.
“Untuk hal distribusi logistik Pemilu dari pemda sudah menawarkan perahu karet. Pemda siap support kami untuk alat yang kami gunakan untuk distribusi logistik. Kalau ada TPS yang terendam, kita relokasi ke tempat yang lebih tinggi,” ujarnya.
Dijelaskannya, KPU Pandeglang terus berkoordinasi dengan Panitia Pemilihan Kecamatan atau PPK untuk penyaluran logistik Pemilu yang rawan terkena banjir.
“Tentu kami akan terus berkoordinasi dengan PPK untuk cari alternatif jalur mana yang aman untuk dilintasi yang rawan banjir. Kita mengukur antara kelengkapan kotak suara, surat suara, dan cuaca. Kalau kotak suaranya lengkap, lebih awal, kita gunakan alternatif apapun,” jelasnya.
Ketua Divisi Perencanaan dan Logistik KPU Provinsi Banten, Ahmad Sujai mengingatkan, KPU Pandeglang untuk mengantisipasi kecamatan yang rawan diterjang banjir saat pelaksaan Pemilu 2024.
Baca Juga: Alasan PAD, Pengelolaan Pulau Liwungan di Kabupaten Pandeglang Dikuasai Swasta
Diantaranya dengan melakukan mitigasi bencana untuk memetakan wilayah mana saja yang rawan banjir.
“Tentunya teman-teman KPU di Pandeglang, termasuk KPU di kabupaten kota lain harus melakukan mitigasi bencana dengan membuka sejarah-sejarah yang sudah dilalui,” katanya.
“Misalkan, Pandeglang ada berapa desa, kelurahan, dan kecamatan, kira-kira mana saja wilayah yang masuk kategori sering dilanda banjir. Kalau intensitas hujan tinggi, bukan hanya banjir, namun longsor juga bisa jadi. Jadi sudah harus segera dipastikan dengan cara membuka memori sebelumnya, seperti Pilkada 2020, dan Pemilu 2019,” jelasnya.
“Banjir itu wilayah mana saja, solusinya seperti apa, baik pendistribusian logistik, pemungutan suara, proses penghitungan, sampai dengan penetapan,” pesannya.***