BANTENRAYA.COM – Pelabuhan Merak menjadi salah satu titik fokus Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP bersama stakeholder lainnya dalam pelaksanaan operasi pengawasan dan penindakan penyelundupan benih bening lobster yang berlangsung sejak November hingga Desember 2023.
Direktur Jenderal PSDKP Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin mengungkapkan, Pelabuhan Merak disinyalir menjadi gerbang utama dalam penyelundupan Benih Being Lobster sebagai jalur distribusi dari Pulau Jawa ke Sumatera, sebelum dilanjutkan ke titik lokasi keberangkatan penyelundupan ke luar negeri.
“Setelah melalui Pelabuhan Merak, perjalanan penyelundupan BBL dilanjukan ke Bakauheni, Lampung kemudian menuju Palembang, sampai ke titik akhir menuju perairan perbatasan di Riau, Jambi, atau Kepulauan Riau yang selanjutnya dikirim ke negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia,” katanya saat menggelar apel kesiapan operasi pengawasan dan penindakan penyelundupan BBL di Mal Sosoro, Merak, Senin, 18 Desember 2023.
Menurut Adin, tujuan utama penyelundupan Benih Bening Lobster tersebut yaitu Vietnam.
Baca Juga: Cak Imin Sindir Soal Etika Ketika Kampanye, Dilontarkan ke Siapa?
Pasalnya, Vietnam tersebut membutuhkan Benih Bening Lobster sebagai komoditas budidaya di negaranya sebanyak 600 juta ekor.
Jumlah tersebut senilai Rp 3 miliar yang sumber benih bening lobsternya berasal dari Indonesia.
Adin menyampaikan, pada 2021 lalu, pihaknya pernah menggagalkan penyelundupan 90 ribu ekor Benih Bening Lobster di Pelabuhan Merak dan para pelakunya telah diberi tindakan.
Sementara, selama 2023 pihaknya juga telah berhasil menggagalkan sekitar 1.347.986 ekor Benih Bening Lobster melalui operasi yang dilakukan secara parsial di setiap masing-masing lembaga.
Baca Juga: Ditabrak Megawati Hangestri, Begini Kondisi Terkini Kapten Red Sparks
“Data KKP menyebutkan, sepanjang tahun 2023, sekitar 1.347.986 ekor benih bening lobster yang jika dirupiahkan sekitar 183 rupiah kerugian negara telah berhasil diselamatkan,” ujarnya.
Adapun modus yang dilakukan para pelaku penyelundupan Benih Bening Lobster tersebut yakni menggunakan styrofoam yang diangkut oleh truk atau mobil-mobil saat menyeberang dari satu tempat ke tempat lainnya.
Oleh karena itu, Adin menuturkan bahwa pihaknya melalui para petugas di lapangan khususnya di Pelabuhan Merak akan melakukan pemeriksaan dan penyekatan terhadap kendaraan-kendaraan yang dimungkinkan membawa Bening Bening Lobster.
“Biasanya mereka itu membawa menggunakan styrofoam yang di dalamnya ada plastik membawa BBL dengan air yang diisi oksigen dan dibawa ke titik-titik yang ada di Lampung, Palembang, Jambi, sampai dengan Riau. Ini yang coba kita laksanakan penyekatan,” ujarnya.
Baca Juga: Covid 19 Kembali Melonjak, RSUD Berkah Pandeglang Wajibkan Pengunjung Pakai Masker
Adin berharap, melalui operasi yang digelar di Pelabuhan Merak tersebut dapat mencegah para pelaku penyelundupan Benih Bening Lobster ke luar negeri yang berdampak pada kerugian negara.
“Kita berharap potensi kekayaan alam kita ini jangan sampai dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang hasilnya tidak memberi keuntungan kepada negara, bahkan malah merugikan,” ucapnya.***
















