BANTENRAYA.COM – Capaian standar pelayanan minimal atau SPM bidang kesehatan di Kabupaten Pandeglang baru tercapai 76 persen.
Padahal, target yang harus direalisasikan selama setahun harus bisa berada di atas 100 persen.
Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Pandeglang Eniyati mengatakan, capaian tersebut membuat Kabupaten Pandeglang tertinggal dari Kabupaten Lebak.
“Padahal dulu Lebak tidak beda jauh dengan kita, tapi sekarang mereka bisa memperoleh peringkat lima sampai tiga dalam capaian SPM. Sementara kita tidak beranjak dari peringkat ketujuh,” kata Eniyati pada acara Evaluasi Capaian SPM Kabupaten Pandeglang di Hotel S’Rizky Pandeglang, Selasa, 28 November 2023.
Baca Juga: Perbaikan JLS Cilegon Capai 90 Persen, Kemacetan Diprediksi Terjadi Sampai Desember
Kendati demikian, Eniyati tetap optimis bersama seluruh puskesmas yang ada di Pandeglang, pihaknya bisa mengejar capaian Standar Pelayanan Minimal sampai angka 85 persen di sisa waktu dua bulan terakhir tahun 2023 ini.
Dikatakan Eniyati, pihaknya sangat yakin capaian SPM di 2023 ini bisa melampaui capaian tahun 2022 dengan strategi yang sudah disiapkan.
“Capaian itu merupakan capaian sampai Oktober 2023. Dan untuk menambah persentase capaian kita akan terus menyisir sasaran. Ada ibu hamil, penderita TB paru, penderita IMS dan yang lainnya,” ujarnya.
Eniyati juga menegaskan, kepada semua pihak yang bertanggung jawab dalam penanganan SPM, khususnya dari puskesmas untuk terus bersemangat dalam peningkatan SPM tersebut.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Hits di Anyer, Rekomendasi Liburan Akhir Tahun 2023
“Semuanya harus gasken. Untuk puskesmas yang capaiannya tinggi pertahankan semangatnya, dan yang masih rendah yuk kita sama-sama tingkatkan,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau P2P pada Dinkes Pandeglang Dian Handayani mengungkapkan, SPM sendiri memiliki 12 kategori dan enam kategori diantaranya diatur oleh bidang P2P.
“Kalo di P2P sendiri itu ada pelayanan kesehatan usia produktif, pelayanan untuk penderita hipertensi, pelayanan penderita diabetes melitus, pelayanan pada orang terduga TBC, pelayanan pada orang terduga menderita HIV dan pelayanan pada ODGJ,” ucapnya.
Ditambahkan Dian, dari enam kategori tersebut yang menjadi tanggung jawab bidang P2P, capaian SPM-nya sendiri bervariasi.
Baca Juga: Film The Boy and The Heron Diundur, Kapan Jadwal Rilis Terbaru di Indonesia?
Hal tersebut, kata Dian, merupakan laporan dari 36 puskesmas yang ada di Pandeglang.
“Contohnya TBC itu sudah lebih dari 90 persen, lalu yang HIV 76 persen, bahkan untuk diabetes sudah hampir 200 persen,” imbuhnya.***