BANTENRAYA.COM – Dalam menekan angka inflasi di Kota Cilegon, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mendorong warga untuk menanam cabai di pekarangan rumah.
Hal itu diungkapkan Sanuji karena melihat Kota Cilegon sebagai penyumbang inflasi tertinggi di Provinsi Banten.
Sanuji mengatakan, gerakan menaman cabai di pekarangan ini bukan sekadar menekan angka inflasi, tetapi juga sebagai upaya ketahanan pangan yang merupakan suatu kewajiban.
“Acara ini saya kira bagus, strategis ya ketahanan pangan adalah sektor strategis, kalau pertaniannya urusan pilihan tapi urusan ketahanan pangannya urusan wajib,” kata dia usai kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Pekarangan Sebagai Sumber Pangan di Aula Kelurahan Samangraya, Senin, 6 November 2023.
Menurut Sanuji, meskipun Cilegon bukan kota pertanian, tetapi ada potensi ketahanan pangan yang bisa dilakukan dengan cara menanam di pekarangan rumah-rumah warga.
Kota Cilegon, lanjutnya, memunyai jumlah penduduk sebanyak 461 ribu dengan 139 KK dengan 100 ribu rumah yang berpotensi dalam gerakan menanam di pekarangan rumah.
Salah satunya penanaman cabai merah dan cabai rawat sebagai upaya menekan angka inflasi.
“Kita lakukan gerakan menanam itu agak lumayan juga, juga tentu menahan inflasi, terakhir inflasi kita agak tinggi, salah satu sebabnya cabai rawit, cabai merah ini bisa kita tanam di pekarangan,” ungkapnya.
Baca Juga: Mantan Narapidana Ditetapkan Sebagai Caleg, IMC Ajak Masyarakat Cilegon Jadi Pemilih Cerdas
“Pekarangan ini strategis untuk konsumsi bisa juga membantu penurunan stunting, menahan inflasi membuat Cilegon lebih hijau lebih segar, menurut saya strategis,” sambungnya.
Namun, Sanuji sadar gerakan ini tidak bisa dilakukan secara cepat, karena perlu menumbuhkan kesadaran terlebih dahulu di masyarakat.
Di samping itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP juga harus bisa menjamin pasar sebagai tempat penjualan, karena apabila penjualan tidak bermasalah membuat warga semangat untuk menanam.
“Kalau penjualan kita tidak pernah bermasalah, orang semangat menanam pertanian, ini perlu Dinas Pertanian nanti membangun komunikasi untuk pemasaran hasil pertanian,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada DKPP Kota Cilegon Cahyaning Sukarti menyatakan, kegiatan ini sudah 2 tahun yang lalu direncanakan.
Hal itu, ungkap Cahyaning, merupakan jawaban dari Pemerintah Kota Cilegon yang disebut kota industri, harus mempunyai ketahanan pangan.
“Kitakan sudah ada 43 kelurahan, kegiatan ini datang ke kelurahan-kelurahan, ini adalah kelurahan ke-21,” ujar dia.
Menurutnya, ketahanan pangan merupakan urusan pemerintah supaya masyarakat dapat bertahan apabila terjadinya inflasi, sebagaimana yang terjadi sekarang di Kota Cilegon.
Baca Juga: Serbuk Daun Talas Beneng asal Banten Diekspor ke Amerika Serikat, Ternyata Digunakan untuk Ini
Salah satu usaha, kata dia, ialah dengan mengajak masyarakat menanam di pekarangan rumahnya masing-masing.
“Jadi pekarangan dia itu bisa dimanfaatkan, sekarang ada urban farming, kalau lahannya sempit sudah pakai tabulampot pakai wall planter dan lain sebagainya,” terangnya.
Masih kata Cahyaning, kegiatan hari ini, para peserta dibagikan goodie bag yang isinya media tanam, dan juga benih cabai.
“Gerakan menanam jadi tidak asik kalau tidak menanam, jadi kita memulai transformasi berubah yang dulunya sudah ada menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.***















