BANTENRAYA.COM – Dari 479 calon anggota legislatif atau Caleg yang masuk dalam daftar calon tetap atau DCT, ada 444 caleg baru.
Sebanyak 444 Caleg baru disebut akan jadi pesaing kuat bagi 35 caleg petahana dalam memerebutkan 40 kursi Anggota DPRD Kota Cilegon.
Hal itu dinyatakan oleh Pengamat Politik dari Universitas Bina Bangsa atau Uniba Serang Edi Muhammad Abduh.
Edi melihat caleg baru yang memerebutkan kursi DPRD Kota Cilegon memunyai peluang besar terpilih di antara caleg-caleg yang lama.
Baca Juga: Tekan Inflasi di Kota Cilegon, Wakil Walikota Sanuji Dorong Warga Tanam Cabai di Pekarangan Rumah
Edi mengatakan, ditinjau dari ilmu marketing, kaum-kaum muda baik milenial maupun gen-Z memunyai peluang besar terpilih.
Bahkan, caleg baru disebut bisa mengubah peta politik di Pileg 2024.
“Kaum-kaum muda ini memiliki kemampuan dalam literasi digital, di mana lebih terbuka dan ada keinginan dari masyarakat untuk melihat orang-orang baru yang progresif yang kreatif dan ada keterbukaan serta transparansi,” kata dia, saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Senin, 6 November 2023.
Menurut Edi, caleg baru memiliki potensi besar untuk menggeser posisi dari caleg lama karena sebagian ada yang merupakan anak dari tokoh di Cilegon.
Sehingga, dengan didikan atau transfer ilmu dari orangtuanya, kata Edi, para caleg baru sangat berpotensial menjadi wajah baru di DPRD Kota Cilegon.
“Kebanyakan anak-anak tokoh kan ya, ada yang beberapa dulu bapaknya sebagai tokoh atau orangtuanya tokoh di partai politik, setidaknya ada transfer ilmu dari orangtua, kepada anaknya sebagai caleg,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Edi juga tidak menyangsikan caleg dari petahan tetap bisa mengamankan kursi mereka.
Hal itu, menurutnya, para caleg petahana masih memunyai konstituen yang kuat dan sudah sangat dipercaya di basis massa mereka masing-masing.
Baca Juga: Mantan Narapidana Ditetapkan Sebagai Caleg, IMC Ajak Masyarakat Cilegon Jadi Pemilih Cerdas
“Incumbent kalau punya basis massa yuang tetap sih masih bisa berpeluang masih bisa menduduki kursi DPRD,” terangnya.
Tetapi, masih katanya, tidak menutup kemungkinan di 2024, masyarakat Kota Cilegon akan melihat wajah-wajah baru yang akan mewarnai kursi di DPRD Kota Cilegon.
Sebab, lanjutnya, para caleg muda memunyai keahlian dalam media sosial yang dapat dimanfaatkan untuk menyosialisasikan visi dan misi kepada konstituen masing-masing.
“Karena tantangannya media sosial, penyebarluasan informasi profil caleg dari media sosial. Sebab kalau dihitungkan tidak semua masyarakat baca koran, tidak semua lihat pamflet, pastikan ke media sosial,” tegasnya.
Terpisah dari itu, Anggota Komisi 1 DPRD Kota Cilegon dari Fraksi PKS Aam Amarullah mengatakan, adanya caleg-caleg baru di Pileg 2024 bukanlah merupakan sebuah ancaman bagi para caleg petahana.
Menurut Aam, semua caleg berhak untuk berkompetisi secara sehat dalam Pileg 2024 untuk bertarung mendapatkan 40 kursi di DPRD.
“Tinggal masyarakat yang melihat, menilai, dan memilih mana yang bisa nanti mengadvokasi aspirasi mereka,” ujar dia.
“Oleh karena itu, kalaupun ada caleg-caleg milenial yang baru itu juga sah-sah saja sebagai ikhtiar politik di masa-masa pemilu seperti ini,” tambahnya.
Baca Juga: Serbuk Daun Talas Beneng asal Banten Diekspor ke Amerika Serikat, Ternyata Digunakan untuk Ini
Para caleg petahana, kata dia, sudah siap menghadapi risiko dan konsekuensi apapun dalam Pileg 2024 ini yang memang kebanyakan diisi oleh caleg-caleg muda.
“Pada prinsipnya siapapun bisa terpilih menjadi anggota dewan Kota Cilegon, tentunya dengan ikhtiar dan kerja keras untuk memenangkan hati masyarakat untuk memilih para caleg tersebut,” pungkasnya.***
















