BANTENRAYA.COM – Rumah Dinas Walikota Cilegon akan disulap menjadi museum oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dindikbud Cilegon.
Rencananya, pembangunan museum itu akan dilakukan mulai 2024 nanti secara bertahap .
Kepala Dindikbud Cilegon Heni Anita Susila mengatakan, saat ini rencana pembangunan museum Kota Cilegon itu sedang dalam proses Detail Engineering Design atau DED.
“Insya Allah tahun depan kita eksekusi, tetapi tidak merubah struktur bangunan karena ini (Rumah Dinas Walikota Cilegon) kawasan cagar budaya, jadi hanya desain interiornya yang kita sesuaikan,” kata Heni.
Baca Juga: Kecamatan Citangkil Tempati Urutan Tertinggi Kasus Stunting di Kota Cilegon
“Bahkan nanti ada yang digantikan ke aslinya, namanya revitalisasi. Dindikbud sudah memberikan surat kepada Pak Wali agar ini ditetapkan jadi museum dan nanti rumah dinasnya akan dibangun di tempat lain,” katanya pada Jumat, 3 November 2023.
Heni menyampaikan, rencana pembangunan museum itu berdasarkan keinginan sebagian besar masyarakat yang ingin memiliki satu identitas sejarah daerah.
Oleh karena itu, Rumah Dinas Walikota Cilegon dijadikan museum lantaran tempat itu sangat representatif dan merupakan kawasan cagar budaya yang penuh akan sejarah Kota Cilegon itu sendiri.
“Latar belakang Rumah Dinas Walikota ini merupakan kawasan cagar budaya, karena bukan hanya satu, kalau cagar budaya hanya satu,” katanya.
Baca Juga: 2.082 Warga Pandeglang Alami Kelainan Mental, Kelompok Usia Ini yang Rentan Mengidapnya
“Ini adalah kawasan karena ini yang pertama ini dulunya ada kantor Asisten Residen Goebels dan kedua ada rumah dinasnya. Jadi ada dua cagar budaya di sini, sehingga disebutnya kawasan cagar budaya,” ujarnya.
Museum Kota Cilegon itu nantinya tidak hanya memuat tentang sejarah Geger Cilegon, melainkan juga menghadirkan gambaran peradaban masyarakat Cilegon dimulai dari pra sejarah, sejarah, dan masa kini.
Untuk mendukung itu semua, kata Heni, pihaknya perlu mengumpulkan sejumlah data, termasuk benda-benda peninggalan atau artefak yang menjadi bagian dari kebudayaan Kota Cilegon.
“Artefak itu nanti kita kumpulkan dari masyarakat yang tentu saja ada kompensasinya dan akan dibuat regulasinya, tidak semata-mata diambil dari masyarakat tapi ada yang diberikan dari pemerintah sebagai tanda terimakasih,” terangnya.
Baca Juga: Rekor Apik Arsenal Putus, St James Park Jadi Saksi Kegagahan Newcastle United
“Misalnya ada golok dari tahun sekian, gerabah, dan sebagainya,” ucapnya.
“Atau bisa saja kita ambil dari Belanda, nanti kita lihat apakah ada di museum di Belanda nanti kita coba. Mudah-mudahan bisa ke sana, ke Leiden (Universitas Leiden),” sambung Heni.
Heni juga mengungkapkan, untuk mendukung sarana dan prasarana museum pihaknya juga berencana akan melakukan pembangunan ruang terbuka publik.
Di bagian belakang Rumah Dinas Walikota Cilegon yang akan dijadikan museum itu, Dindikbud Cilegon berencana membangun panggung budaya terbuka sebagai wadah para seniman, budayawan, dan masyarakat mengkreasikan ide dan gagasannya.
Baca Juga: WWTC Garuda Juara Liga Tenis Cilegon 2023
“Kan Cilegon belum punya gedung kesenian, jadi ini mudah-mudahan bisa dimanfaatkan menjadi ruang publik untuk mempertemukan para seniman, budayawan, pegiat seni di sinilah nantinya,” ucapnya.
“Nanti di sini (di depan) ada kebun binatang mini dan jadi ruang publik terbuka, pagarnya nanti dibuka, jadi gak ada penghalang lagi supaya jadi ruang publik,” ungkapnya.
Heni tak memungkiri bahwa pembangunan museum membutuhkan anggaran yang sangat besar.
Namun, saat ini untuk proses awal pihaknya telah mengajukan anggaran sebesar Rp 3 miliar.
Baca Juga: Sambangi Pokja Wartawan Kota Serang, Wakil Walikota Subadri Ushuludin Ucapkan Ini
“Kita sudah mengusulkan di 2024 kita mengusulkan 3 miliar. Ini sebetulnya prosesnya mungkin lebih dari 20 miliar, kita belum tahu, nanti DED-nya ada, tapi ke depan kan kita bertahap,” urainya.
“Kita mengusulkan 3 miliar dan itu mudah-mudahan bisa diakomodir,” ucapnya.
“3 miliar itu untuk desain interior, artefak, sambil cari di masyarakat, tapi bertahap karena kita pernah studi banding ke Bekasi Museum Juang 45 itu 40 miliar,” pungkas Heni.***















