BANTENRAYA.COM – Banyak yang bilang bahwa tayangan MasterChef Indonesia lebih banyak menampilkan drama dari pada mengenai keterampilan memasak.
Tak ayal banyak yang menuduh bahwa gelaran MasterChef Indonesia banyak settingan.
BACAJUGA:
Settingan MasterChef Indonesia dilakukan untuk mempertahankan rating siaran termasuk salah satunya memposisikan Suhaidi Jamaan sebagai Lord Adi.
Baca Juga: BSU 2021 Tahap 3 dan Tahap 4 Belum Juga Cair, Ini Penyebabnya
Acara MasterChef Indonesia yang dipandu Chef Arnold Poernomo, Chef Juna Rorimpandey, dan Chef Renatta Moeloek ini pun mencuri perhatian.
Lord Adi beberapa kali trending di Twitter dan menyita perhatian netizen.
Ialah kontestan MasterChef Indonesia asal Tanah Datar bernama Suhaidi Jamaan yang mencuri perhatian para warganet.
Baca Juga: Wacana Amandemen UUD 1945 Terus Bergulir, Hidayat Nur Wahid : MPR Jalankan Amanat Reformasi
Popularitas Suhaidi meroket usai ia memenangkan tantangan memasak selama beberapa episode berturut-turut.
Sayangnya, Lord Adi tereliminasi saat MasterChef Indonesia memasuki babak 3 besar karena ia gagal menaklukkan tantangan membuat dessert.
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com pada 14 September 2021 dalam berita berjudul ‘Kekalahan Lord Adi di MasterChef Indonesia Dituding Setting, Deddy Corbuzier: Orang Bilang Anda Dicurangi‘, pria 42 tahun tersebut awalnya bercerita tentang kekalahannya dalam tantangan membuat dessert.
Baca Juga: Masih Banjir, Warga Citra Gading Ngungsi Sambil Evakuasi Sepeda Motor dan Mobil
Biasa tampil penuh percaya diri, ia mendadak dilanda demam panggung saat kompetisi memasuki babak 3 besar.
Alhasil, ini berdampak pada hasil masakan yang dibuatnya hingga keasinan.
Topik setting pun mengemuka saat Deddy Corbuzier menanyakan pendapat Lord Adi soal ini.
Baca Juga: Dua Mayat yang Terapung di Perairan Gerem Cilegon Merupakan Nelayan Tanjung Peni
“Orang-orang berkata Anda dicurangi kalahnya. Anda kalah karena dessert dan Nadya jago banget bikin dessert. Padahal Anda berapa kali menang terus. Makanya itu diset supaya Anda kalah katanya netizen,” ujar Deddy Corbuzier.
“Itu kesalahan yang sama buat, terlalu percaya diri. Tapi memang babak terakhir itu agak panik (karena) rasa gugup tiba-tiba keluar. Secara emosinya terganggu kan. Betul-betul tidak percaya diri waktu itu. Daripada Top 3, rasa percaya diri semakin menurun,” ungkap Lord Adi.
Kendati enggan menjawab secara gamblang, Lord Adi tak memungkiri adanya campur tangan pihak luar dalam menentukan jalannya sebuah program TV.
Baca Juga: Harta dan Kekayaan Pejabat Negara Melonjak Saat Pandemi, Ketua MUI Prihatin
“Tapi elu tahu kan bahwa acara TV bisa disetting? Kalau menang kalah mungkin tidak di-setting, tapi misalnya seorang penyanyi bagusnya nyanyi pop, minggu depan kita adunya lagu rock. Pasti berantakan, kan? Masa nggak tahu, sih?” tanyanya kemudian.
“Dijawab salah, nggak dijawab salah. Pertama-tama, saya juga merasakan macam settingan juga. Saya merasakan itu ‘Ini kok kayak settingan ya?” kata Lord Adi. *** (Puput Akad Ningtyas Pratiwi/Pikiran-Rakyat.com)
