BANTENRAYA.COM – Perayaan Imlek kurang meriah bila tidak ada pertunjukkan tarian barongsai.
Bagi etnis Tionghoa maupun masyarakat umum selalu menantikan pertunjukkan barongsai saat perayaan Imlek.
Tak heran jika masyarakat Indonesia menganggap perayaan Imlek identik dengan pertunjukkan barongsai.
Baca Juga: Selama 2022, 50 UKM Baru Tumbuh di Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon
Namun bagi sebagian masyarakat umum yang bukan dari etnis Tionghoa masih bingung dengan wujud barongsai sebenarnya.
Ada yang menyebut barongsai itu berbentuk Naga, dan sebagian lagi menganggap sebagai Singa.
Lantas wujud barongsai itu Singa atau Naga? Simak sejarah dan makna tarian tersebut berikut ini.
Baca Juga: Usai Digilir 6 Pria, Kasus Pemerkosaan Gadis 15 Tahun di Brebes Berujung Damai di Rumah Kades
Barongsai adalah tarian tradisional asal Tiongkok, yang biasanya dipertunjukkan saat hari-hari besar seperti perayaan Imlek.
Tarian barongsai ini dimainkan oleh dua orang, satu dibagian kepala dan lainnya memainkan bagian ekor.
Pertunjukkan barongsai semakin merah dengan diiringi musik yang ramai dan kencang.
Baca Juga: Link Nonton Surat Cinta untuk Starla The Series Episode 7 Free dan VIP, Lengkap dengan Sinopsis
Gerakkan umum pada tarian barongsai seperti memanjat, mengedipkan mata, menggoyangkan tubuh, dan lain sebagainya.
Kostum barongsai ini berbentuk Singa, dengan kepala yang besar dan biasanya warna yang digunakan merah atau kuning.
Wujud dari barongsai sendiri adalah Singa, di mana menurut kepercayaan etnis Tionghoa hewan tersebut melambangkan keberanian, kekuatan, keunggulan dan kebijaksanaan.
Baca Juga: Link Nonton Surat Cinta untuk Starla The Series Episode 7 Free dan VIP, Lengkap dengan Sinopsis
Kemudian etnis Tionghoa juga percaya dengan adanya pertunjukan barongsai saat Imlek akan membawa berkah dan mengusir roh jahat.
Awal mula adanya barongsai pada masa dinasti Han (202 SM – 22 M), hanya beberapa singa mampu mencapai dataran tengah dari wilayah barat Tiongkok Kuno (sekarang Xinjiang).
Saat itu orang-orang menirukan penampilan dan gerakan singa tersebut, hingga berkembang menjadi tarian singa di Periode Tiga Kerajaan (220-280).
Baca Juga: 9 Tradisi Umat Konghucu Setiap Tahun Baru Imlek, Ternyata Beberapa Mirip Agama Islam
Tarian itu lantas populer dengan munculnya agama Buddha di Dinasti Utara dan Selatan (420-589).
Sementara pada Dinasti Tang (618-907) tarian singa malah menjadi salah satu tarian istana.
Hingga kini barongsai menjadi tarian populer dan pertunjukkan wajib yang selalu ada di acara-acara besar etnis Tionghoa.***