BANTENRAYA.COM – Simak pidato gagah Soekarno di depan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Pancasila yang langsung mendapat tepuk tangan atau applause.
Presiden Soekarno menjadi salah satu tokoh yang sangat berperan penting dalam perumusan dasar negara Indonesia, yang kini dikenal dengan Pancasila.
Pancasila artinya terdapat lima prinsip yang dipakai sebagai pedoman kehidupan berbangsa, dan bernegara bagi rakyat Indonesia.
Ternyata Pancasila merupakan hasil rumusan dasar negara yang digagas oleh Soekarno.
Mengingat kembali sejarah, bahwa rumusan dasar negara menjadi momen penting bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rapat mengenai rumusan dasar negara Indonesia dilakukan pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945.
Baca Juga: Daftar Harga iPhone 14 Pro Max, Lengkap dengan Spesifikasi dan Jadwa Rilis Terbaru
Badan Persiapan Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mengadakan sidang rumusan dasar negara yang pertama di Jakarta.
Sidang tersebut dipimpin oleh Ketua BPUPKI Dr KRT Radjiman Wedyodiningrat.
Terdapat tiga tokoh yang memberi gagasan dasar negara Indonesia yaitu Muhammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Baca Juga: Prediksi Line Up Timnas Indonesia versus Bangladesh, Tak Ada Witan dan Evan Dimas
Pada 1 Juni 1945 Sukarno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia.
Berikut pidato gagah Soekarno di depan PBB tentang Pancasila, yang mendapat applaus dari anggota BPUPKI.
Dalam pidatonya Bung Karno mengatakan bahwa tentunya semua anggota BPUPKI sepakat bahwa negara yang didirikan adalah untuk semua rakyat dari ujung Aceh sampai Irian, kini Papua.
Baca Juga: Heboh Aksi Konvoi Khilafah di Jaktim, Polisi Kantongi Identitas Pengendara
“Dasar pertama, yang baik dijadikan dasar buat negara Indonesia, ialah dasar Kebangsaan. Kita mendirikan satu Negara Kebangsaan Indonesia,” kata Bung Karno.
Bung Karno meminta maaf kepada umat Islam dan anggota BPUPKI Ki Bagoes Hadikoesoemo yang merupakan ulama dari Yogyakarta sekaligus Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1942-1945.
“Saya minta, Saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo dan Saudara-saudara Islam lain, maafkanlah saya memakai perkataan kebangsaan ini! Saya pun orang Islam,” tambah Bung Karno.
Baca Juga: Marc Marquez Mundur dari MotoGP 2022 hingga Curhat Soal Cedera yang Tak Kunjung Sembuh
Kebangsaan yang dimaksud, kata Bung Karno, bukan dalam artian sempit.
“Di atas satu kebangsaan Indonesia, dalam arti yang dimaksudkan oleh Saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo itulah, kita dasarkan negara Indonesia,” papar Bung Karno.
Dari dasar pertama, Bung Karno loncat ke dasar ketiga.
Baca Juga: Drama Korea Bloody Heart Episode 10 Sub Indo: Spoiler, Link Nonton dan Jam Tayang Hari Ini
“Kemudian, apakah dasar yang ke-3? Dasar itu ialah dasar mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan. Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan, walaupun golongan kaya.
Tetapi kita mendirikan negara semua buat semua satu buat semua, semua buat satu. Saya yakin, bahwa syarat yang mutlak untuk kuatnya negara Indonesia ialah permusyawaratan, perwakilan,” kata dia.
Prinsip ke-4 yang diusulkan Bung Karno adalah kesejahteraan. Bagi Sukarno tak boleh ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka.
Baca Juga: Link Nonton Drakor Woori the Virgin Episode 8 Sub Indo yang Aman Bukan di LK21, Telegram dan IndoXX1
“Saya di dalam 3 hari ini belum mendengarkan prinsip itu, yaitu prinsip kesejahteraan, prinsip tidak akan ada kemiskinan di dalam Indonesia Merdeka,” katanya.
Bung Karno telah menyampaikan 4 prinsip dasar negara yakni: 1. Kebangsaan Indonesia; 2. Internasionalisme atau perikemanusiaan; 3. Mufakat atau demokrasi; 4. Kesejahteraan sosial.
“Prinsip yang kelima hendaknya: Menyusun Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Prinsip Ketuhanan! Bukan saja bangsa Indonesia bertuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri.
Baca Juga: Resmi, Klub Sepakbola Milik Raffi Ahmad Hapus Nama Cilegon untuk Mengarungi Liga 1
Yang Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk Isa al Masih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad SAW, orang Buddha menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya.
Tetapi marilah kita semuanya bertuhan. Hendaknya negara Indonesia ialah negara yang tiap-tiap orangnya dapat menyembah Tuhannya dengan cara yang leluasa,” papar Bung Karno.
Dapar disimpulkan bahwa terdapat 5 prinsip dasar yang diusulkan Soekarno yaitu:
Baca Juga: Resmi Berpisah dengan FK Senica, Witan kembali ke Lechia Gdank, Egy Kemana?
1. Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan;
3. Mufakat atau demokrasi;
4. Kesejahteraan sosial;
5. Ketuhanan.
Gagasan Bung Karno soal 5 prinsip dasar negara itu diterima secara aklamasi oleh semua anggota BPUPKI.
Demikian pidato gagah Soekarno di depan PBB tentang Pancasila, yang mendapat applaus dari anggota BPUPKI. ***



















