BANTENRAYA.COM – Harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi untuk jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex mulai naik. Kenaikan harga Kenaikan harga BBM ini sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62K/12/MEM/2020. Kenaikan harga tiga produk BBM ini berlaku sejak, Sabtu 12 Februari 2022.
Imbas kenaikan tiga jenis BBM ini dirasakan oleh masyarakat Kota Serang menengah dan bawah. Salah seorang warga asal Kecamatan Cipocok Jaya, Nanang Saefudin, mengatakan, dirinya menggunakan BBM jenis Dexlite untuk bahan bakar kendaraannya setiap hari. “Saya pakai solar jenis Dexlite,” ujar Nanang Saefudin, kepada Banten Raya, Senin 14 Februari 2022.
Nanang mengaku terkejut mengetahui kabar salah satu jenis BBM yang ia biasa pakai mengalami kenaikan harga, terlebih dalam situasi Pandemi Covid-19 seperti ini.
“Ya tentu berdampak dari sisi pengeluaran, di situasi pandemi seperti ini kita harus bijak mempergunakan kendaraan, agar tidak terlalu boros,” katanya.
Hal serupa juga dikatakan Ketua Komisi IV DPRD Kota Serang Khoeri Mubarok. Ia mengaku setiap hari BBM yang digunakan untuk bahan bakar mobilnya jenis Dexlite. “Saya pakai Dexlite. Seminggu bisa Rp 500 ribuan untuk beli Dexlite,” kata Khoeri Mubarok
Menurut Khoeri Mubarok, kenaikan harga BBM non subsidi tersebut jelas berdampak akan terjadi inflasi di masyarakat. “Masyarakat kecil yang sekarang sudah terpuruk tambah terpuruk,” ucap Wakil Fraksi Partai Gerindra ini.
Baca Juga: Ganjar, Airlangga, Puan, dan Eric Thohir ‘Kompak’ Tak Datang di Diskusi HUT TV One
Ia mengaku tidak kaget dengan kenaikan harga BBM non subsidi. Menurutnya, pemerintah sudah biasa menaikan harga BBM secara tiba-tiba. “Saya gak kaget karena pemerintah sudah biasa naikan harga BBM secara mendadak, dan antisipasi terkait program kenaikan BBM ini tidak dibarengi oleh program stimulus yang tepat sasaran,” katanya.
Khoeri Mubarok berharap pemerintah bisa melihat kondisi masyarakat kecil yang menjerit akibat kenaikan harga BBM non subsidi ini. “Semoga pemerintah hari ini bisa melihat bagaimana masyarakat kecil menjerit krna kenaikan hrga minyak goreng, ditambah sekarang harga BBM yang mengalami kenaikan,” ungkap dia.
Salah seorang pengawas SPBU 34.42131 di ruas Jalan Kiajurum, Kecamatan Cipocok Jaya, Fajar, membenarkan bahwa tiga produk BBM non subsidi naik sejak, 12 Februari 2022.
“Iya naik untuk yang BBM non Subsidi dari hari Sabtu kemarin, tapi yang subsidi seperti Pertamax, Pertalite, solar, gak naik,” kata Fajar ditemui di lokasi, Senin 14 Februari 2022.
Fajar menyebutkan, tiga produk BBM non subsidi yang harganya naik itu Pertamax Turbo (RON 98) dijual Rp 13.500 per liter, sebelumnya Rp 12.000 per liter. Kemudian, harga Pertamina Dex Rp 13.200 per liter, sebelumnya Rp 11.150 per liter. Lalu, harga Dexlite Rp 9.500 per litar manjadi Rp 12.150 per liter. “Naiknya berkisar Rp 1.500 hingga Rp 2.650 per liter,” sebut dia.
Kendati harganya sudah naik, kata Fajar belum ada dampak akibat kenaikan harga tiga jenis BBM non subsidi tersebut. “Belum ada imbasnya karena masih baru. Mungkin nanti hitungan per bulan,” tuturnya. (***)



















