BANTENRAYA.COM – Ribuan buruh menggelar aksi teatrikal dalam demo menuntut revisi upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2022 di depan KP3B, Kota Serang, Rabu 5 Januari 2022.
Dalam aksi teatrikal itu, buruh menyindir Gubernur Banten Wahidin Halim yang enggan menemui buruh saat demo.
Dari aksi teatrikal itu juga buruh menyindir pemerintah yang disetir pengusaha karena enggan merevisi UMK 2022.
Baca Juga: Israel Temukan Kasus Pertama Flurona, Varian Baru Corona?
Pantauan Bantenraya.com, sejumlah buruh memeragakan sejumlah peran dari menjadi gubernur, bupati/walikota, pengusaha, hingga petugas keamanan.
Mereka mengenakam pakaiam yang rapi, sementara mereka yang berperan sebagai buruh mengenakan pakaian kusut.
Tampak, si pemeran petugas keamanan menyeret buruh yang dikekang dengan sebuah rantai.
Baca Juga: Pesan Dr Tirta Berpesan Kepada Wisatawan yang Baru Pulang Liburan, Ini Katanya
Buruh berteriak untuk tak lagi disiksa namun hal itu tak dihiraukan dan terus saja diseret.
Burun sempat meminta pertolongan kepada gubernur dan bupati/walikota. Namun mereka juga tak menggubris dan malah jalan berdampingan dengan pengusaha.
Tak tahan dengan pemderitaan itu akhirnya buruh nekat melawan dan akhirnya mampu menumbangkan mereka.
Baca Juga: Inilah Persyaratan Naik Kereta Api Jarak Jauh, Anak-anak Harus Tes Antigen
Aksi ditutup dengan buruh yang membawa keranda bertuliskan Gubernur Banten yang selanjutnya dibakar sebagai tanda matinya kesejahteraan buruh.
Narator aksi teatrikal mengatakan, bahwa aksi tersebut menggambarkan kecewanya buruh atas buntunya komunikasi.
“Kami hanya ingin bertemu untuk menyampaikan aspirasi yang tak pernah sekalipun ditemui,” ujarnya.
Baca Juga: Video Berjudul Yang Terjail Viral di Media Sosial, Dibuat Ridwan Kamil
Padahal menurutnya, buruh ingin meminta haknya untuk satu tahun ke depan.
“Apa yang salah dengan kami yang memperjuangkan kesejahteraan,” tuturnya. ***


















