BANTENRAYA.COM – Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cilegon belajar pedoman program umrah gratis di Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung, Selasa (2/12).
Kunjungan untuk studi tersebut dilakukan agar nantinya Pemkot Cilegon memiliki payung hukum, mekanisme dan prosedur bagi program umrah gratis yang akan direalisasikan pada 2026.
Kepala Bagian (Kabag) Kesra Setda Kota Cilegon Rahmatullah menyampaikan, pihaknya berangkat ke bandar Lampung karena disana sudah menerapkan umrah gratis bagi warga.
BACA JUGA: Jabatan Asda II Cilegon Kosong Lagi, Pemkot Siapkan Open Bidding
Di mana, tentu itu butuh dipelajari, sehingga bisa diterapkan di Kota Cilegon.
“Hari ini (kemarin-red) kami berangkat Bersama beberapa pegawai Kesra. Kami ingin ke Lampung untuk belajar pedomannya bagaimana untuk umrah gratis,” katanya, Rabu 3 Desember 2025.
Rahmatullah menjelaskan, pedoman menjadi penting bukan hanya untuk penentuan warga yang bisa ikut atau tidak. Namun, juga agar ada pijakan hukum dan tidak salah dalam melaksanakannya.
“Jadi supaya tidak salah, ada panduannya, aturannya bagaimana dan beberapa lainnya. Apakah nantinya ada Perwal, SK atau Perda agar program umrah dapat berkelanjutan sesuai visi dan misi pak wali dan pak wakil,” paparnya.
Rahmatullah menyatakan, Pemkot Cilegon sudah menggarkan pada 2026 nanti untuk program umrah gratis tersebut. Soal nantinya itu menjadi berapa banyak dan nominal berapa per orang itu akan ada penentuan selanjutnya.
“Insya Allah Rp1,5 miliar untuk programnya di APBD 2026. Per orang bisa di angka Rp30 juta,” ucapnya.
Rahmatullah menegaskan, secara ketentuan tentu saja kepada para kiai dan ustad yang tidak mampu secara ekonomi untuk berangkat. Dimana, tentu ini akan sangat bermanfaat karena banyak yang ingin berangkat tapi tidak mampu.
“Secara ekonomi yang tidak mampu. Tentu saja banyak dan nantinya tetap namun dibatasi sesuai anggaran,” ujarnya.
Analisis Kebijakan Ahli Muda Bagian Kesra Setda Kota Cilegon Didi mengungkapkan, studi tersebut menjadi penting dan secara Waktu dilakukan segera di Desember.
“Memang mepet, tidak ada Waktu lagi. Ini tengah dikejar untuk belajar, sehingga nantinya bisa jelas bagaimana pedomannya,” pungkasnya. ***
















