BANTENRAYA.COM – Media sosial dihebohkan dengan kasus viral antara seorang penumpang KRL dan petugas keamanan (security) Stasiun Rangkasbitung.
Kisah ini pertama kali mencuat dari unggahan thread X (Twitter) oleh akun @anitadewl yang menceritakan kehilangan tas berisi thumber (tumbler) merek TUKU miliknya.
Menurut penjelasannya, insiden terjadi saat ia pulang kerja menggunakan KRL rute Tanah Abang–Rangkasbitung.
Setibanya di Stasiun Rangkasbitung, ia baru menyadari bahwa tas kecil berisi thumber miliknya tertinggal di kereta.
BACA JUGA: Kalah dari Lion City Sailors di Singapura, Persib Bandung Langsung Pulang untuk Persiapan Latihan
Ia kemudian melapor ke petugas, dan pihak stasiun menginformasikan bahwa tas tersebut telah diamankan oleh security.
Ia mengaku sempat melakukan negosiasi agar barangnya bisa diantar ke Stasiun Rawa Buntu, namun aturan menyatakan barang temuan hanya dapat diambil di Stasiun Rangkasbitung.
Setibanya di lokasi, penumpang tersebut terkejut karena thumber miliknya hilang dan hanya tasnya saja yang tersisa.
Thread yang viral pada 27 November 2025 itu langsung viral, memicu beragam reaksi publik dan mendorong pihak pengelola stasiun mengambil tindakan tegas terhadap petugas keamanan yang memegang barang tersebut.
BACA JUGA: 3 Link Twibbon Hari Menanam Pohon Indonesia 2025, Desain Kekinian dan Gratis
Security Stasiun Rangkasbitung Dipecat Akibat Penumpang Kehilangan Thhumbler
Tidak lama setelah kasus menjadi perhatian warganet, security yang bersangkutan dikabarkan di-PHK, meski baru bekerja sejak 13 November 2025.
Namun kisah tak berhenti di situ. Sebuah thread tandingan dari akun @agri_bdysh kemudian ikut viral.
Thread tersebut berisi pembelaan terhadap security, lengkap dengan tangkapan layar percakapan antara petugas dan penumpang.
Dalam percakapan itu, security meminta maaf dan mengaku bahwa ketika barang tersebut diamankan, tas terasa sangat ringan. Ia menduga thumber sudah hilang saat masih berada di dalam KRL sebelum tas ditemukan.
Security tersebut bahkan dikabarkan telah mengganti thumber yang hilang dengan uang ratusan ribu rupiah. Meski begitu, keputusan pemutusan hubungan kerja tetap dijalankan.
Akun @agri_bdysh dalam threadnya juga menegur penumpang dan warganet yang menyalahkan petugas, menegaskan bahwa kehilangan barang pribadi di transportasi publik merupakan tanggung jawab masing-masing pengguna.
Kasus ini membuat warganet terbelah: sebagian mendukung penumpang karena barangnya hilang, namun sebagian lainnya membela security yang dianggap sudah beritikad baik tetapi tetap menjadi korban dari tekanan publik.
BACA JUGA: The Jayakarta Anyer Punya Pantai Landai, Jadi Poin Eksotis yang Tak Dimiliki Hotel Lain
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak KRL atau pengelola stasiun terkait keputusan PHK maupun hasil investigasi lebih lanjut mengenai hilangnya thumber tersebut.


















