BANTENRAYA.COM – Program umrah mandiri yang digelontorkan Kementerian Haji dan Umrah diprediksi akan mempengaruhi bisnis bagi biro perjalanan travel haji dan umrah.
Namun, pengaruh kebijakan umrah mandiri diyakini tidak kan lebih dari 10 persen dari sisi penurunan jemaah umrah di biro perjalanan.
Para pengusaha meyakini jika nantinya perjalanan umrah mandiri tidak akan semudah yang dibayangkan kendati orang-orang berpikir lebih murah dan efektif.
BACA JUGA: Ingin Prestasi Renang Kota Serang Berjaya di Tingkat Nasional dan Porprov Banten
Menurut Pengelola Biro Perjalanan Umrah dan Haji Haromain Inayah yakni Rahmatullah, tidak akan berpengaruh signifikan terhadap bisnis. Jika pun ada penurunan hanya tidak akan lebih dari 10 persen.
“Ya menurut saya ya paling ya dampaknya hanya sekian, ya nggak kurang dari 10 persen lah paling lah. Karena memang kalau umrah mandiri itu lebih kepada orang-orang yang memang sudah pernah berangkat ke sana,” katanya, Selasa 28 Oktober 2025.
Rahmatullah menyampaikan, beberapa kesulitan dalam umrah mandiri pasti akan terjadi. Sebab, semuanya pengelolaan dan aktivitas dilakukan sendiri.
BACA JUGA: BPBD Provinsi Banten Wacanakan Uji Coba Sirine Peringatan Dini Tsunami Tiap Bulan
“Meski pun bisa pasti akan repot lah. Kita sih ngelihatnya gampang, murah, sebagainya, cuma kita tahu sendiri, kita pesan tiket sendiri, sampai sana kita siapa yang nge-handle, nyari taksi sendiri, nggak ngerti bahasanya, gitu kan,” katanya.
“Meskipun mau naik kereta, kemudian kemana arahnya, siapa yang ngarahin, kan begitu. Jadi nggak cukup sekali dua kali datang ke sana, kemudian bisa melakukan semuanya secara mandiri, nggak bakal bisa,” ucapnya.
Belum lagi, papar Rahmatullah, jika masuk ke Raudhah harus ada nusuk atau izin. Hal itu dinilainya akan menjadi kendala tersendiri untuk yang berangkat mandiri.
BACA JUGA: Ratusan Industri Berdiri di Kota Cilegon, Alat Pemantau Kualitas Udara Hanya Ada 6
“Kemudian ketika, apalagi sekarang pakai Nusuk, kan kita mau ke Raudhah, sekarang udah harus pakai Nusuk, ya kalau gak dapet, berarti resikonya sendiri, kan begitu,” ucapnya.
Setiap tahunnya, papar Rahmatullah, tidak kurang dari 2.000 jamaah yang berangkat dengan travelnya. Artinya jika ada pengurangan maka tidak akan signifikan.
“Kita kalau pertahun musim di angka 2000 lebih sih, Per musim itu hitungan dari Muharram sampai di Sawal. Jadi 1447 ini sekarang baru mulai, sedang berjalan,” ucapnya. ***















