BANTENRAYA.COM – Alat pemantau kualitas udara atau Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien atau SPKUA di Kota Cilegon masih terbilang minim.
Kota Cilegon yang dikenal sebagai Kota Industri, ternyata hanya memiliki alat pemantau udara.
Padahal SPKUA untuk memberikan informasi terkait kualitas mutu udara yang tepat dan akurat di Kota Cilegon.
Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan pada DLH Kota Cilegon Deny Yuliandi mengatakan, di Kota Cilegon masih masih minim untuk alat pemantau udara atau SPKUA.
Berdasarkan data DLH Kota Cilegon, sampai saat ini Kota Cilegon baru memiliki 6 unit SPKUA
yang terpasang di Kota Cilegon.
BACA JUGA: Bukan Cuma Ngaji, Santri Harus Kuasai Teknologi Informasi dan Memenangkan Pertempuran di Udara
Dari 6 unit SPKUA tersebut tak semuanya milik Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon.
“Dari 6 unit SPKUA itu yang punya Pemkot Cilegon hanya 4 unit saja, 1 unit milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan 1 unit lagi milik salah satu Industri,” kata Deny kepada Banten Raya, Senin, 27 Oktober 2025.
Ia mengungkapkan, sebanyak 4 unit SPKUA milik Pemkot Cilegon itu sudah ada sejak tahun 2015 lalu.
“Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat informasi kualitas udara, Pemkot Cilegon sejak tahun 2015 sudah memiliki 4 stasiun SPKUA,” ungkapnya.
Menurutnya, jumlah 6 unit SPKUA saat ini masih terbilang belum cukup memadai untuk dapat menampung informasi terkait kualitas udara di Kota Cilegon.
“Tapi dirasa memang jumlah itu masih belum memadai di seluruh wilayah yang ada di Kota Cilegon,” ujarnya.
Dengan minimnya SPKUA di Kota Cilegon, maka pihaknya mendorong kepada industri untuk dapat ikut serta melakukan pemasangan alat pemantau udara atau SPKUA.
“Kami memohon kepada industri untuk dapat memasang SPKUA di wilayahnya masing-masing dalam rangka pemenuhan kualiras udara di Kota Cilegon,” pintanya.
Ia menjelaskan, alat pemantau udara atau SPKUA sangat penting digunakan karena Kota Cilegon sebagai kota industri, lantaran ada ratusan industri.
“Karena kita ini di Kota Cilegon sangat berpotensi pencemaran kualitas udara, kami juga merasa masyarakat sangat membutuhkan informasi kualitas udara di Kota Cilegon,” jelasnya.
Ia berharap, SPKUA di Kota Cilegon semakin banyak untuk dapat memberikan informasi kualitas udara kepada masyarakat Kota Cilegon.
“Tentunya SPKUA ini bisa menjadi antisipasi apabila hal yang tidak diinginkan yang terkait kesehatan lingkungan,” ujarnya.
Demi menyanpaikan, pihaknya akan mengoptimalkan kembali pemeliharaan SPKUA milik Pemkot Cilegon yang telah terpasang di beberpaa titik.
“SPKUA kami ada di jalur pertigaan PCI, dan jalur lainnya yang tingkat keramaiannya tinggi,” pungkasnya.***














