BANTENRAYA.COM – Pasar Emping atau showroom emping di Desa Luwuk, Kecamatan Gunungasi, Kabupaten Serang dipenuhi tumbuhan liar karena sudah lama tidak dipakai untuk berjualan.
Kondisi tersebut sangat memrihatinkan karena sampai saat ini dibiarkan kosong sehingga bangunan menjadi terbengkalai.
Pantaun Banten Raya di lokasi, Sabtu, 17 Oktober 2025, Pasar Emping terlihat sepi dan tidak ada satu orang pun di lokasi, beberapa ruko juga dipenuhi rumput liar dan pada bagian lantai dipenuhi dengan pecahan kaca.
Kamar mandi juga terlihat seperti gudang karena tidak ada air dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Kepala Desa Luwuk, Kecamatan Gunungsari Marna mengatakan, Pasar Emping tersebut juga sempat menjadi sentra oleh-oleh untuk para wisatawan.
BACA JUGA: Investor Pasar Modal Capai 19 Juta, CMSE 2025 Buka Peluang Genjot Ekonomi Rakyat
“Kemudian sempat dijadikan pasar biasa seperi kain, sembako, alat-alat bangunan, bahkan sempat di kontrak sama pemilik Durian Haji Arif. Akhirnya sekarang sepi karena pengunjungnya enggak ada,” ujarnya.
Pasar tersebut kata Marna telah ditinggalkan oleh para pedagang karena minimnya konsumen yang datang untuk berbelanja.
“Sekarang sudah enggak ada yang ngisi, tadinya diisi sama Durian Haji Arif yang dari cabang Baros, kemudian pergi dari satu tahun yang lalu. Meraka pergi barangkali karena tidak ada yang beli,” katanya.
Marna menuturkan, ruko-ruko yang sempat diisi saat ini diepenuhi rumput liar yang menjalar ke atap bangunan.
“Sepengetahuan saya enggak ada orang yang jaga, karena kalau tempatnya dirawat enggak mungkin begitu, masa rumputnya saja sampai tinggi. Showroom emping ini sudah bertahun-tahun berdiri sebelum saya menjadi kepala desa,” ungkapnya.
BACA JUGA: Bocoran Harga Oppo Find X9 Series yang Akan Diedarkan di Pasar Global
Pihaknya juga kesulitan untuk merawat bangunan tersebut karena perawatan pasar berada dalam kewenangan Pemerintah Kabupaten Serang.
“Kalau tempat itu dihibahkan ke desa, kita juga siap mengelola. Jadi kita juga bingung mau ngurusnya karena bukan punya kita tapi punya pemda,” paparnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Kopereasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan atau Diskoumperindang Kabupaten Serang Shinta Asfilian Harjani mengaku tidak bisa banyak berkomentar terkait dengan kondisi Pasar Emping tersebut.
“Saya takut salah ngomong,” ujarnya singkat.***