BANTENRAYA.COM – Ketua DPC PPP Kabupaten Serang SM Hartono menyebut tidak ada dualisme kepemimpinan ditubuh DPP PPP. Pasalnya, Agus Suparmanto merupakan ketua umum PPP terpilih yang sah.
Muktamar X PPP yang berlangsung di Jakarta akhir pekan kemarin sempat terjadi dinamika yang hangat. Namun kata Hartono yang hadir dalam forum Agus Suparmanto terpilih sebagai ketua umum sesuai dengan mekanisme partai.
Hartono menyebut, kubu Mardiono yang mendeklarasikan diri sebagai ketua umun PPP terpilih secara aklamasi tidak benar karena bukan hasil dari proses persidangan.
BACA JUGA: Telkom University Buka Rekrutmen Dosen, Berikut Formasi yang Dibutuhkan
“Muktamar X PPP sebenarnya berjalan dengan baik, cuman dari pihak sebelah (Mardiono-red) memaksakan kehendak,” ujar Hartono kepada Bantenraya.com, Senin 29 September 2025.
Ia menjelaskan, pimpinan sidang Muktamar sebelum diambil alih oleh OC dan SC tidak menghiraukan usulan dan pandangan serta instruksi dari para muktamirin sebagai pemilik kedaulatan tertinggi.
“Dari awal memaksakan kehendak mau maju terus padahal arus perubahan sudah tidak terbendung. Saya berbicara obyektif karena saya melihat proses muktamar dari awal sampai akhir,” katanya.
Hampir semua DPC dan DPW se Indonesia, kata Hartono, menginginkan perubahan atau pergangian Ketua Umum PPP di bawah kepemimpinan Agus Suparmanto.
“Tapi kubu sebelah memaksakan dengan strateginya, dengan menguasai mayoritas pimpinan sidang dan main ketuk palu tanpa menghiraukan muktamirin,” tuturnya.
Hartono juga memastikan, klaim Mardiono terpilih secara aklamasi adalah kebohon dan tidak melalui proses sidang, karena pengumuman di kamar hotel dan bukan di ruang persidangan.
“Kalau Pak Agus terpilih melalui proses sidang yang diambil alih oleh OC dan SC, semua tahapan sidang dijalankan sesuai ketentuan partai. Jadi enggak ada dualism kepemimpinan karena yang sah Pak Agus,” paparnya.
Selain itu, Hartono mengungkapkan, saat Mardiono membarikan sambutan pada acara pembukaan Muktamar, muktamirin dan kader partai meminta untuk turun dari podium dan 80 persen muktamirin menolak LPJ Mardiono.
“Dari Kabupaten Serang obyektif melakukan penilaian karena menghendaki perubahan, semua dari hati nurani saat kami berbincang,” ungkapnya.
Ia berharap, semua kader PPP bisa bersatu dan semua kembali ke rumah besar PPP, untuk bersama-sama membesarkan dan berjuang agar PPP kembali lagi ke parlemen.
“Semua kader partai harus menerima Pak Agus karena ini merupakan kemenangan partai. Saya juga mengajak semuanya untuk muhasabah diri. Berjuang untuk 2029 PPP ada di Senayan,” katanya***
















