BANTENRAYA.COM – Pemasangan pintu dari plat baja yang tebal di Kantor Bupati Pandeglang telah menjadi topik lelucon di media sosial, terutama di platform X.
Pintu besi berwarna hitam yang mirip gerbang penjara ini dipasang di pintu utama, samping, dan belakang gedung Kantor Bupati Pandeglang sebagai respons terhadap kerusuhan saat demonstrasi di bulan Agustus 2025.
Namun, bukannya dianggap sebagai tindakan pengamanan, pintu ini malah memicu gelombang meme dan lelucon dari netizen yang menyindir tindakan pemerintah daerah.
BACA JUGA : Pemerintah Buka Program Magang yang Digaji untuk Fresh Graduate, Intip Upah dan Syaratnya
Pintu baja ini dipasang setelah protes dari mahasiswa dan masyarakat yang menolak kerjasama pengelolaan limbah antara Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
Kerjasama tersebut meliputi penampungan sampah dari Tangerang Selatan di tempat pembuangan akhir Bangkonol, Pandeglang, yang ditolak karena khawatir akan merusak lingkungan.
Pada tanggal 21 Agustus 2025, demonstrasi menjadi ricuh dan merusak pintu kaca tebal di kantor bupati. Untuk mencegah kejadian serupa, Pemkab Pandeglang mengganti pintu tersebut dengan gerbang lipat baja yang anti-jebol.
BACA JUGA : Penerimaan Mahasiswa Baru SNPMB 2026 Dimajukan, Amati Jadwalnya
Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan, Doni Hermawan, menjelaskan bahwa pemasangan ini dimaksudkan untuk melindungi aset pemerintah.
“Pintu ini sebagai langkah antisipasi terhadap kerusuhan atau pencurian. Kami ingin memastikan kantor aman,” ungkapnya baru-baru ini.
Namun, meskipun pintu dipasang di satu titik masuk utama dan direncanakan untuk dua titik lainnya, hal ini justru memicu reaksi salah dari publik.
Di platform X, pintu baja ini menjadi viral karena banyaknya unggahan yang mengejek desain pintu tersebut.
Salah satu meme terkenal menunjukkan foto pintu baja dengan tulisan, “Kantor Bupati Pandeglang: Masuk sebagai warga, keluar sebagai tahanan! ” Unggahan lain menampilkan gambar pintu dengan tulisan, “Selamat datang di Penjara Rakyat Pandeglang.”
BACA JUGA : Jembatan Sentul Bayah-Panggarangan Belum Tentu Dibangun Tahun Depan, Ini Sebabnya
Netizen juga mengaitkan pintu tersebut dengan sikap pemerintah yang dianggap tidak mendengarkan aspirasi rakyat.
“Pintu baja ini simbol ketakutan Pemkab akan suara rakyat. Kenapa kantor terlihat seperti benteng?,” tulis akun @PandeglangBersuara yang berhasil mendapatkan ratusan retweet.
Ada juga yang mengedit foto pintu dengan tambahan tulisan “Gerbang Anti-Demo” hingga “Pintu Anti-Kritik”, semakin memperkuat narasi bahwa Pemkab Pandeglang menghindar dari dialog.
Walaupun sebagian besar diwarnai lelucon, beberapa warga Pandeglang juga mengungkapkan kekecewaan yang mendalam.
BACA JUGA : 13 Pramuka Garuda UIN SMH Banten Dikukuhkan Pada Apel Akbar Hari Pramuka di Kwarcab Kota Serang
Seorang pedagang lokal bernama Asep (42) menyatakan kKantor bupati seharusnya menjadi rumah bagi rakyat, bukan benteng. “Kami merasa tidak dihargai,” katanya.
Seorang pengunjung kantor Setda Pandeglang Hasanudin juga menilai pintu baja ini sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari masalah utama, yaitu dampak kerjasama pengelolaan sampah terhadap lingkungan.
Di sisi lain, Pemkab Pandeglang membela keputusan ini. Doni Hermawan menegaskan bahwa tujuan pintu baja di Kantor Bupati Pandeglang bukan untuk menghalangi demonstran, tetapi untuk mencegah pencurian aset.
“Kami tetap terbuka untuk melakukan dialog. Pintu ini hanya berkaitan dengan keamanan,” ujarnya. Namun, penjelasan ini tidak berhasil menghentikan lelucon di media sosial, yang terus membanjiri X dengan meme-meme kreatif.
BACA JUGA : Usaha yang Solid Dibalik CDIA, Sahamnya Terbang 694,74 Persen Usai IPO
Fenomena pintu baja di Kantor Bupati Pandeglang ini mencerminkan kekuatan media sosial dalam mengangkat isu lokal menjadi perbincangan yang lebih luas di tingkat nasional.
Meskipun semula dimaksudkan sebagai langkah pengamanan, pintu ini kini telah menjadi simbol ketegangan antara Pemkab Pandeglang dan masyarakatnya.
Dengan isu pengelolaan sampah yang belum terselesaikan dan rencana demonstrasi berikutnya, pintu baja ini kemungkinan akan terus menjadi topik lelucon sekaligus kritik.
BACA JUGA : WONDR by BNI Indonesia Masters 2025 Dimulai, Garuda Turunkan 36 Wakil
Apakah Pemkab Pandeglang akan merespons lelucon ini dengan dialog terbuka atau justru memperkuat “benteng” mereka? Netizen dan masyarakat Pandeglang tampaknya akan terus memantau, sambil mempersiapkan meme berikutnya. *

















