BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Lebak menyebut pembangunan Jembatan Sentul yang menghubungkan Kecamatan Bayah dan Panggarangan belum masuk agenda anggaran tahun.
Pembangunan Jembatan Sentul juga ternyata belum tentu akan dibangun di tahun depan atau 2026.
Pemkab Lebak masih harus menyesuaikan dengan kondisi anggaran dan sekala prioritas pembangunan. Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak masih sekadar menginventarisir jembatan tersebut.
BACA JUGA: 13 Pramuka Garuda UIN SMH Banten Dikukuhkan Pada Apel Akbar Hari Pramuka di Kwarcab Kota Serang
“Belum masuk agenda perbaikan tahun ini dan bahkan juga tahun 2026 juga belum tentu. Kita masih harus menyesuaikan skala prioritas pembangunan,” kata Kepala DPUPR Kabupaten Lebak, Irvan Suyatufika saat ditemui, Selasa, 16 September 2025.
Kendati begitu, Irvan menyebut pihaknya tetap akan melakukan survey ke lokasi. Terlebih setelah melihat kondisi jembatan tersebut.
Meski secara fisik masih berdiri, kekhawatiran akan potensi kerusakan atau ambruk tetap menjadi perhatian, terutama saat curah hujan tinggi.
BACA JUGA: Industri Hotel Banten Girang Ada Insentif Pajak, Pegawai Bisa Dapat Bonus Rp400 Ribu
“Status jembatan Sentul sebetulnya masuk ke kewenangan desa karena menghubungkan jalan desa. Tapi kita akan coba beri perhatian,” ujarnya.
Terkait estimasi anggaran yang dibutuhkan, pihaknya mengaku belum bisa memastikan karena belum memiliki data teknis seperti panjang bentang dan lebar jembatan.
“Kalau sudah ada datanya, baru bisa dihitung. Kita akan survei terlebih dahulu,” tuturnya.
Perbaikan Jembatan Sentul Diusulkan Anggota DPRD Lebak
Perbaikan jembatan Sentul itu sendiri sebelumnya diusulkan oleh Anggota DPRD Lebak Dapil IV, termasuk Bayah-Panggarangan, Muammar Adi Prasetya.
Usulan itu ia sampaikan setelah dirinya datang langsung ke jembatan tersebut. Hasilnya, dia menemukan bagian pondasi sekaligus tembok pencegah abrasi terlihat penuh retakan dan tiang penyangga sudah sepenuhnya keropos. ***

















