BANTENRAYA.COM – Wakil Walikota Cilegon Fajar Hadi Prabowo memilih tidak berkomentar saat ditanyakan soal potensi adanya rotasi Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin.
Kendati Begitu, Fajar mengaku sebagai seorang pimpinan tentu memiliki hak untuk melakukan evaluasi kinerja terhadap timnya, baik Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin dan termasuk seluruh pegawai ASN.
Diketahui, Panitia Seleksi (Pansel) Asesmen Rotasi Pejabat Tinggi Pratama atau Eselon II melakukan wawancara asesmen selama 3 hari yang sudah dimulai sejak Senin 15 September sampai pada Rabu 17 September 2025.
BACA JUGA: Pintu Plat Baja di Kantor Bupati Pandeglang Jadi Bahan Candaan di Media Sosial
Ada sebanyak 29 eselon II Kota Cilegon termasuk Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin ikut didalamnya untuk dilakukan asesmen.
“Kalau seorang pimpinan, ini saya sampaikan secara detail cuma singkat ini saja. Seorang pimpinan punya hak untuk mengevaluasi kinerja timnya,” katanya saat meninjau proses asesmen yang dilakukan di Gedung Assessment Center milik BKPSDM Kota Cilegon, Selasa 16 September 2025.
“Itu punya hak, itu memang diatur juga boleh evaluasi. Tapi bagaimana mekanismenya, ya ikuti aturan juga,” ungkapnya.
BACA JUGA: Sekretaris Lurah Warnasari Sering Bolos Sejak 2024, Fajar Hadi Sudah Siapkan Tindakan
Saat ditanya soal posisi Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin yang berpotensi di rotasi karena ikut dalam mekanisme asesmen, Fajar lebih tidak berkomentar.
“No comment,” ujarnya.
Fajar menyampaikan, pihaknya ingin para pejabat terutama eselon II Kota Cilegon lebih banyak mendengarkan aspirasi masyarakat, bergerak ke bawah dan ke luar juga, serta harus sigap.
“Termasuk punya rasa empati yang luar biasa, kepekaan pada aspek sosial. Karena kan di kurikulum (asesmen) sendiri kan ada ya namanya kurikulum sosio-kultural,” pungkasnya. *



















