BANTENRAYA.COM – Pemerintah desa (pemdes) mengaku kesulitan mengembangkan desa wisata karena terkendala modal untuk menambah fasilitas yang dibutuhkan.
Akibatnya, kunjungan wisatawan terhadap sejumlah desa wisata di Kabupaten Serang cenderung menurun.
Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang Juhaeni Jajuli mengaku kesulitan dalam mengembangkan desa wisata karena membutuhan dana yang tidak sedikit.
“Kendala kita itu di modal untuk menambah fasilitas,” ujarnya saat ditemui di kantor Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang, Senin 21 Juli 2025.
Untuk membenahi desa wisata di wilayahnya, pihaknya hanya bisa melakukan gotong royong setiap akhir pekan karena tidak punya anggaran.
“Memajukan wisata itu pekerjaan paling sulit. Kita membutuhkan gazebo dan saung, tapi tidak ada dananya dan kami belum ada tarif masuk ke desa wisata,” katanya.
Baca Juga: Tahun 2025 Belum Juga Habis, Sudah ada 124 Kasus Pelecehan yang Terjadi di Lebak
Kepala Disporapar Kabupaten Serang Anas Dwi Satya Prasadya mengatakan, terdapat 10 Pokdarwis yang telah dievaluasi untuk meningkatkan penguatan kelembagaan Desa Wisata.
“Ada 10 desa yang kita undang, intinya untuk penguatan bagaimana mereka melakukan pembangunan, pengembangan, dan penguatan Pokdarwis di desa wisata masing-masing,” ujarnya.
Ia menjelaskan, banyak desa wisata yang kesulitan mengembangkan desa wisatanya karena belum ada kekompakan antara Pokdarwis dan Pemerintah Desa.
Baca Juga: Luncurkan 80 Ribu Kopdes, Presiden Prabowo: Kemerdekaan Sejati Adalah Kemerdekaan Ekonomi
“Karena sebetulnya desa wisata yang berkembang itu ada kolaborasi antara kepala desa dan Pokdarwis, contohnya dana desa bisa dimasukkan dalam program desa wisata,” katanya.
Anas menuturkan, kunjungan ke desa wisatawan di Kabupaten Serang pada hari biasa masih cukup rendah.
“Di Kabupaten Serang saat ini kunjungan wisatanya yang tertinggi baru di weekend, tapi kita pengen di weekday juga kunjungannya tinggi. Kita harus punya banyak event supaya bisa menarik perhatian wisatawan,” jelasnya.
Baca Juga: Gass Insan Baja! Lowongan Kerja Banyak Posisi di PT Krakatau Posco, Intip Posisi dan Kualifikasi
Pihaknya mendorong Pokdarwis untuk terus melakukan pembaruan dan meningkatkan invoasi serta kerja sama dengan pemerintah desa.
“Wisata yang timbul tenggelam itu karena pengurus Pokdarwisnya belum konsisten, harus ada pembaharuan,” tuturnya.
“Kalau ada kerja sama contohnya Bukit Cariang di bulan Juni ini kunjungannya sampai 6.765 orang,” ungkapnya. ***