BANTENRAYA.COM– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang kembali menggelar pemeriksaan gratis bagi masyarakat yang memiliki gejala penyakit Tuberculosis (TBC).
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit TBC kepada masyarakat khususnya pada anak dibawah lima tahun (Balita) dan orang lanjut usia (Lansia).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Serang Istianah Hariyanti mengatakan, pemeriksaan gratis tersebut digelar dalam rangka memperingati hari Tuberkulosis Sedunia.
Baca Juga: Sepi dan Kumuh, Robinsar Siapkan Revitalisasi dan Hidupkan Kembali Pasar Blok F Cilegon
“Kegiatan ini kita melakukan skrining TBC pada kontak serumah dan kelompok beresiko TBC, termasuk balita gizi buruk,” ujarnya, Selasa (29/4).
Ia menjelaskan, terdapat 100 lebih warga dari Kecamatan Lebak Wangi baik yang melakukan pemeriksaan dan pengobatan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TBC.
“Layanan yang kita sediakan pemeriksaan fisik, laboratorium TCM (tes cepat molekule) dan tes PPD (purified protein derivative). Kemudian pemberian pengobatan TBC, Pemberian TPT (terapi pencegahan TBC), dan pemberian sembako dari komunitas Penabulu,” katanya.
Baca Juga: Pemkot Serang Ambil Alih Pasar Induk Rau Kota Serang, Kejari Ikut Turun Tangan
Isti menuturkan, pemeriksaan tersebut sangat penting untuk mencegah penyabaran penyakit terutama bagu orang dekat yang berada dalam satu rumah.
“Tujuan kegiatan ini untuk memutus mata rantai penularan melalui penemuan dan pengobatan penderita TBC. Kita sudah siapkan untuk pemberian TPT pada kontak serumah yang belum terkena TBC, sehingga walaupun satu rumah dengan pengidap TBC, dia bisa terlindungi,” jelasnya.
Pihaknya juga memilih Kecamatan Lebak Wangi lantaran menjadi salah satu wilayah yang banyak ditemukan pengidap TBC yang dinilai sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Jalan Imam Bonjol Cibeber Akan Dilebarkan, Proses Appraisal Dimulai Tahun Ini
“Ada banyak kasus yang ditemukan, maka kita pusatkan kegiatan ini di Kecamatan Lebak Wangi. Pemeriksaan kita lakukan pada orang yang serumah untuk mengetahui penyebaran dan penularannya,” paparnya.
Ia mengaku belum mengetahui pasti berapa banyak kasus masyarakat yang mengidap penyakit TBC lantaran masih menungggu hasil laboratorium TCM.
“Untuk berapa banyak yang terkena TBC kita masih menunggu hasil laboratorium keluar. Saya belum cek data terbarunya,” tuturnya.***