BANTENRAYA.COM – Tim forensik Polda Banten melakukan ekshumasi terhadap jenazah korban pengeroyokan oknum anggota TNI di pemakamannya yang berlokasi di Kampung Sajira Barat, Desa Sajira, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Ekshumasi itu dilakukan untuk penyesuaian hasil visum di RSUD Banten dengan Tim dokter Forensik Polda Banten.
Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten, Donald Rinaldi mengatakan, dari hasil sementara pemeriksaan terdapat luka dibeberapa bagian tubuh, termasuk dibagian kepala sebelah kanan, dan luka dibagian otak.
Pihaknya menduga luka yang terjadi akibat benturan benda tumpul.
Baca Juga: Pemkot Serang Ambil Alih Pasar Induk Rau Kota Serang, Kejari Ikut Turun Tangan
Kemudian, pihaknya juga menemukan bahwa tulang dari bagian tengkorak belakang sisi kanan korban mengalami patah.
Serta luka memar ditemukan pada bagian lengan kiri dan luka lecet di kepala bagian dahi
“Di bagian otak sisi kanan itu ada luka, terus sama kepala bagian belakang sisi kanan juga jadi dari depan sampai kebelakang kebanyakan sisi kanan. Kemudian pada bagian otak itu semacam ada warna kemerahan ya diduga berdarah pada sisi kanan,” kata Rinaldi di lokasi, Selasa, 29 April 2025.
Baca Juga: Waspada! PNM Tidak Pernah Tawarkan Pinjaman Online PNM Mekaar via Medsos atau Chat
Rinaldi menyebut, prosedur ekhumasi itu juga dilakukan dalam rangka penyesuaian hasil visum yang sebelumnya di keluarkan oleh RSUD Banten.
Hasilnya, ia menyebut sesuai antara visum dari RSUD Banten dan hasil dari tim forensik Polda Banten.
“Ini penyesuaian dari yang di visum di Rumah Sakit RSUD Banten dengan kami untuk menguatkan outopsi itu memang ada penyesuaian antara pemeriksaan luar dengan hasil outopsi ini. Yang berbeda hanya bagian dalam otaknya itu sama patah tulang tengkorak bagian bawah,” ungkapnya.
Baca Juga: Tak Bisa Lompat Jabatan, Pemkot Cilegon Terapkan Aplikasi I-MUT untuk Mutasi ASN
Dirinya juga menyebut, nantinya hasil dari ekshumasi ini akan diserahkan langsung ke Penyidik Satreskrim Polres Serang Kota untuk keperluan penyidikan.
“Hasilnya nanti kita serahkan ke penyidik,” ujarnya.
Diketahui, korban merupakan Fahrul Abdillah (29) tewas setelah menjadi korban pengeroyokan brutal oleh dua orang oknum anggota TNI yakni Pratu (MI) dan Pratu (FS) serata dua warga sipil yakni MS (24) dan JH (24) tahun di Alun-alun Kota Serang, pada Senin (15/4/2025).
Sebelum kejadian nahas itu, Fahrul diketahui sedang nongkrong bersama 10 temannya di Alun-alun Kota Serang.
Saat itu, seorang teman mereka datang membawa mobil sambil dikejar oleh empat pelaku.
Fahrul yang berniat melerai justru menjadi korban pengeroyokan. Teman-temannya melarikan diri karena para pelaku membawa senjata api. ***