BANTENRAYA.COM – Itikaf menjadi salah satu amalan yang bisa dilaksanakan umat muslim untuk mendapatkan keutamaan lailatul qadar.
Lailatul qadar merupakan peristiwa besar yang terjadi hanya di bulan Ramadhan dan banyak yang mengincarnya dengan melaksanakan itikaf.
Itikaf sendiri biasanya dilaksanakan di masjid dan bagi Anda yang berniat untuk mengamalkannya simak panduan lengkap mengenai tata cara darinya di artikel ini.
Baca Juga: Komitmen BRI dalam Membangun Budaya Kerja Inklusif, Raih Penghargaan dari SBM ITB
Kapan Datangnya Malam Lailatul Qadar?
Tidak ada yang tahu kapan datangnya malam lailatul qadar dan itu menjadi rahasia Allah SWT.
Meski demikian, tanda-tandanya bisa diketahui yang pertama tentu di bulan Ramadhan dan pada malam hari.
Lailatul qadar disebut juga lebih baik dari 1.000 bulan dan Rasulullah SAW mengungkapkan jika malam istimewa itu bakal datangd i 10 hari terakhir Ramadhan.
Baca Juga: Kenaikan Penumpang di Terminal Seruni Diprediksi H-3 Lebaran 2025
حَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ في الوَتْرِ مِنَ العَشْرِ الأوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ »
“Carilah lailatul qadr pada tanggal ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan”. (HR. Bukhori)
Agar bisa fokus mendapatkan malam lailatul qadar, orang-orang biasanya akan melaksanakan itikaf.
Itikaf sendiri bisa diartikan saat seseorang mengasingkan diri atau berdiam diri di masjid untuk waktu tertentu.
Baca Juga: Catat! 5 Tips Agar Perjalanan Mudik Lebaran 2025 jadi Lancar dan Selamat
Panduan Lengkap Itikaf
Syekh Nawawi Al-Bantani pada Bab tentang itikaf di dalam kitab Nihayatuz Zain memberikan panduan mengenai tata cara i’tikaf.
> 4 rukun itikaf
– Niat
– Berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumaninah shalat
– Masjid
– Orang yang beritikaf
Baca Juga: Petani di Warunggunung Diminta Sabar, Bulog Bakal Serap Gabah Secara Bergiliran
> Syarat Itikaf
– Beragama Islam
– Berakal sehat
– Bebas dari hadas besar
Macam-macam Itikaf dan Bacaan Niat
Syekh Nawawi mengategorikan pelaksanaan itikaf menjadi 3 yakni itikaf mutlak, itikaf terikat waktu tanpa terus-menerus dan yang ketiga adalah itikaf terikat waktu dan terus-menerus.
1. Niat itikaf mutlak :
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى
Baca Juga: Daftar Lokasi ATM Pecahan 10 Ribu dan 20 Ribu di Banten, Untuk THR Lebaran Idul Fitri 2025
“Aku berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah.”
Baca Juga: Bosan dengan Gorengan? Catat Resep Beef Curry Puff yang Super Renyah, Cocok Jadikan Cemilan untuk Buka Puasa
2. Niat itikaf yang terikat waktu, contohnya selama satu bulan
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَوْمًا/لَيْلًا كَامِلًا/شَهْرًا لِلهِ تَعَالَى
Baca Juga: Innova Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang Pintu Kota Cilegon, Pasutri Tewas
“Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.”
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا
“Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.”
3. Niat itikaf yang dinazarkan
Baca Juga: Efisiensi Anggaran Pemkot Cilegon Capai Rp 50 Miliar, Bakal Dialihkan untuk Pembangunan
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
“Aku berniat i’tikaf di masjid ini fardhu karena Allah.”
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فَرْضًا للهِ تَعَالَى
“Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut fardhu karena Allah.”
Baca Juga: Ramp Check di Terminal Mandala Rangkasbitung, Ada Bus Ban Gundul Hingga KIR Mati
Hal-hal yang Membatalkan Itikaf
– Berhubungan suami-istri
– Mengeluarkan sperma
– Mabuk yang disengaja
– Murtad
– Haid
Baca Juga: Pesan Walikota Cilegon Robinsar: Petugas Arus Mudik Lebaran 2025 Diminta Ramah dan Responsif
– Nifas
– Keluar tanpa alasan
– Keluar untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda
– Keluar disertai alasan hingga beberapa kali, padahal keluarnya karena keinginan sendiri. ***