BANTENRAYA.COM – Bupati Lebak Hasbi Asyidiki Jayabaya protes terkait penulisan daftar nama kepala daerah di prasasti daftar nama Bupati Lebak dari waktu ke waktu.
Sang Bupati Lebak yang baru itu keberatan nama Pj bupati ikut dicantumkan dalam prasasti tersebut.
Bupati Lebak periode 2025-2030 itu menilai hal tersebut bentuk dari menyimpangkan sejarah lantaran kepala daerah tersebut bukan dipilih oleh rakyat.
Hasbi meminta agar prasasti tersebut diperbaiki dengan menghapus nama Pj bupati yang tertera di antara seluruh nama-nama bupati yang pernah menjabat di Kabupaten Lebak.
“Ada nama Pj di sini (prasasti nama-nama bupati-red) sama saja menyimpangkan sejarah. Saya harap kepada Pak Sekda agar itu bisa diubah,” kata Hasbi pada Senin, 3 Maret 2025.
Kejadian itu bermula saat Hasbi tiba di Pendopo Bupati Lebak setelah sebelumnya mengikuti arak-arakan dari Alun-alun Rangkabitung.
Saat tiba di pendopo dan hendak mengikuti rangkaian kegiatan serah terima jabatan, Hasbi melihat ada beberapa nama mantan Pj Bupati Lebak terpampang di prasasti tersebut.
Hasbi sontak menegur Pj Bupati Lebak Gunawan Rusminto yang juga tengah berada di lokasi.
“Daerah mana yang ada Pj-nya ditulis, di Lebak saja ini, enggak baik ini,” kata Hasbi kepada Gunawan.
Baca Juga: Andra Soni Minta Kejati Banten Kawal Program Pemerintah
“Di Pandeglang dan Malang ada,” Gunawan Menimpali.
Di lain kesempatan, Hasbi menyebut alasan ia menolak adanya nama-nama Pj Bupati di prasasti lantaran PJ bupati merupakan bukan sosok yang dipilih oleh rakyat.
Sementara itu, Gunawan menjelaskan alasan pencantuman nama Pj Bupati di sana adalah untuk mengingat jasa dan bentuk apresiasi setelah memimpin Lebak.
Baca Juga: Resep Es Teler Kelapa Jelly, Ide Minuman Buka Puasa yang Simple tapi Nikmat Segar
“Saya berprinsip pada jas merah (jangan sekali-kali melupakan sejarah). Di daerah lain juga dipasang, seperti di Pandeglang atau ada juga di Kementerian Dalam Negeri,” ujarnya. ***


















