BANTENRAYA.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang mengela sosialiasi pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pabuaran.
Pada kegiatan ini, DKPP mengungkap bahwa warga Kabupaten Serang kelebihan mengkonsumi karbohidrat.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP Kabupaten Serang Mumun Munawwaroh mengatakan, masih banyak masyarakat yang memakan manakan tidak seimbang.
Baca Juga: Air Danau Biru Cibanten Dipenuhi Lumut, Pengunjung Enggan Berkunjung
“Sebenarnya Kabupaten Serang nilai pola pangan harapan (PPH) adalah 93 persen dan itu artinya sudah baik,” katanya.
“Tapi dari 93 persen itu kita ada kelebihan konsumsi di karbohidrat dan minyak, dan itu dinilai belum menerapkan pola B2SA,” ujar Mumun, Rabu 7 Agustus 2024.
Ia menjelaskan, makanan yang harus disajikan di setiap keluarga adalah yang sesuai dengan B2SA untuk mencegah angka stunting pada anak.
Baca Juga: Bullying Bukan Cukap Soal Fisik, Semua Diungkap dalam Seminar Kelompok 72 KKM Uniba
“Keluarga harus bisa melihat komposisi makanannya, jangan sampai kita kelebihan karbohidrat dan suka makan nasi pakai lauknya mie karena itu tidak seimbang, jadi harus sesuai dengan porsi piringku,” katanya.
Mumun menuturkan, tujuan sosialisasi pola konsumsi B2SA kepada para kader PKK agar mereka bisa meneruskannya kepada masyarakat di tingkat bawah.
“Kenapa terget sosialisasi kita ke kader PKK, ini tidak lain karena mereka yang bakal mengatur makanan di rumah,” ttuurnya.
“Mudah-mudahan bisa meneruskan ke Gen Z yang suka makan makanan tidak sesuai B2SA,” jelasnya.
Kader PKK Kecamatan Pabuaran Eroh Suneroh mengatakan, perlu ada evaluasi terkait program B2SA di setiap kalangan masyarakat Pabuaran,
“Sebetulnya penerapan B2SA sudah berjalan, kita tinggal mengevaluasi karena mungkin sosialisasi program B2SA ini belum menyeluruh,” ungkapnya.
Eroh mengaku, masih menemukan beberapa persoalan dalam menerapkan pola konsumsi B2SA karena banyak anak-anak sekolah yang lebih memilih makan makanan tidak seimbang.
“Makannya saya ingin DKPP juga masuk ke sekolah-sekolah untuk memberi edukasi kepada Gen Z terutama calon ibu-ibu karena sangat penting membuat makanan sesuai B2SA,” tuturnya. ***