BANTENRAYA.COM – Kelompok 27 Kuliah Krja Mahasiswa (KKM) Universitas Primagraha (UPG) bekerja sama deng gencarkan sosialisasi tentang bahaya judi online (judol) dan narkoba untuk membentuk remaja yang sehat.
Dalam upaya mendidik generasi muda tentang bahaya judol dan narkoba, pendekatan yang komprehensif dan berbasis pada pemahaman mendalam perlu ditempuh dan ini yang disoroti UPG.
Dekan Fakultas Hukum UPG, Fathulloh mentakan judi online saat ini menjadi permainan yang sangat berbahaya bagi kalangan remaja.
Baca Juga: Warga Kabupaten Serang Kelebihan Makan Karbohidrat: Mudah-mudahan Gen Z………
“Judol bukan sekadar permainan yang berbahaya. Ini bisa menjadi jebakan yang menguras waktu, energi, dan keuangan para remaja, mengancam masa depan mereka secara serius,” katanya dalam sosialisasi yang digelar di Kantor Desa Cikolelet, Kabupaten Serang.
“Lanjutnya, dahalu judi hanya bisa di mainkan di satu tempat, tetapi dengan perkembangan teknologi yang ada sekarang judi bisa diakses di manapun melalui gadget,” ujarnya.
Menurutnya untuk membentuk fondasi yang kuat menuju kesuksesan ekonomi, langkah awal penting adalah membangun kesadaran akan risiko-risiko itu sejak dini.
Baca Juga: Nonton Dia Angkasa Episode 4 Full Movie Bukan Bilibili dan LK21: Aurora Kecewa dengan Angkasa?
“Sosialisasi juga harus mencakup bahaya narkoba, yang tidak hanya merusak kesehatan tetapi juga menghancurkan peluang pendidikan dan karir,” tuturnya.
“Remaja harus diberitahu secara jelas bahwa menggunakan narkoba tidak pernah merupakan solusi,” katanya.
Dosen Universitas Bina Bangsa Kenedy mengatakan, remaja harus diberib edukasi agar terhindar dari bahaya judi online dan narkoba.
“Penting bagi kita semua untuk terus mengedukasi tentang dampak negatif judol, yang dapat mengganggu pola pikir dan kesejahteraan emosional remaja kita.”
Dosen Universitas Bina Bangsa Faturrahman mengungkapkan pemberian edukasi terhadap para remaja agar membentuk jiwa karakter yang baik.
“Sosialisasi yang efektif tentang bahaya judi online dan narkoba tidak hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang membentuk karakter dan mengasah kemampuan pengambilan keputusan yang bijaksana,” kata Faturrahman.***