BANTENRAYA.COM – Kelompok 24 Kuliah Kerja Mahasiswa atau KKM Universitas Bina Bangsa atau Uniba melaksanakan sosialisasi pencegahan stunting di Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.
Kegiatan yang mengusung tema Peningkatan Pemahaman Gizi Dalam Pencegahan Stunting ini, merupakan hasil kerjasama dengan petugas kesehatan Kecamatan Kragilan.
Kegiatan sosialisasi ini mendatangkan narasumber Ahli Gizi dari Puskesmas Kecamatan Kragilan dan promkes, dihadiri oleh 30 orang yang terdiri dari dua tim tenaga kesehatan, perangkat desa, tujuh kader Desa Sentul, serta sasaran utama yaitu ibu hamil dan orangtua dari balita.
Nina Hanifah, salah seorang pembicara dalam kegiatan tersebut menyampaikan Indonesia sedang mengalami tiga masalah gizi, yaitu wasting, overweight dan stunting.
Baca Juga: Rusak Generasi Muda, Kelompok 37 KKM Uniba Sosialisasi Bahaya Judi Online
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis.
“Sehingga tinggi anak terlalu pendek untuk usianya. Kondisi kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah lahir. Namun Stunting baru terlihat setelah anak berusia dua tahun,” katanya.
Ia menjelaskan, penyebab utama terjadinya stunting ialah kurangnya gizi kronis pada awal 1.000 hari pertama kehidupan yaitu sejak awal kehamilan hingga anak berusia 24 bulan.
Pemenuhan gizi yang seimbang menjadi salah satu upaya, yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting.
Baca Juga: Belum Ada Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Kesehatan Calon Walikota, KPU Datangi Dinkes Kota Cilegon
“Diantaranya dengan memperhatikan pola makan dan komposisi makanan. Selain itu porsi makanan yang diberikan pada anak harus sesuai dengan usianya,” ucapnya.
Di lokasi yang sama, Ketua Pelaksana Eva Nufifa menyampaikan, kegiatan sosialisasi dilakukan sebagai upaya bersama guna mencegah stunting.
Menurutnya, semua pihak harus berperan aktif untuk mengatasi stunting.
“Stunting bisa teratasi apabila pemerintah daerah, pihak kesehatan, masyarakat dan juga mahasiswa sebagai agen perubahan harus ikut mengedukasi kepada masyarakat. Jika semuanya bahu membahu maka masalah stunting akan teratasi,” ucapnya.
Baca Juga: MUI Kota Serang Minta Pinjam Pakai Gedung Selama 25 Tahun
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tim KKM Kelompok 24 menyelenggarakan kegiatan sosialisasi, yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai asupan gizi yang seimbang guna menurunkan angka stunting di Desa Sentul.
Aksi yang dilakukan oleh tim KKM Kelompok 24 pada kegiatan sosialisasi ini adalah pemberian makanan tambahan yang berupa susu, telur, dan pudding jagung kepada 11 anak stunting.***















