BANTENRAYA.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon mengaudit kasus stunting yang terjadi di Kota Cilegon.
Hal tersebut karena perlunya pemahaman orangtua terhadap kesehatan.
Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon Lia Nurlia Mahatma mengatakan, perlunya kasus stunting diaudit untuk mengidentifikasi penyebab yang terjadi.
Baca Juga: Pekan Imunisasi Nasional, 500 Anak di Gunungsari Kabupaten Serang Diberi Imunisasi Polio
“Karena dari Puskesmas itu sudah melakukan terjun ke masyarakat kaitan dengan mengidentifikasi masalah apa yang terjadi dengan kasus stunting di Kota Cilegon ini. Terdapat 313 sampel yang akan diaudit oleh tim pakar,” kata Lia kepada Banten Raya pada acara Diseminasi Audit Stunting Kota Cilegon di Aula Setda Kota cilegon, Selasa (23/7).
Lia menyampaikan, yang menjadi sampel 313 itu terdiri dari balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan calon pengantin.
“Kita mengetahui penyebabnya, namun untuk detailnya ada di pakar. Kebanyakan berkaitan dengan pemahaman orangtua terhadap kesehatan, pola gizi seimbang, lalu lingkungan dalam arti kata mereka berada di lingkungan propopasif, seperti ibu hamil itu tidak boleh ya dekat-dekat orang yang merokok, itu salah satu diantara penyebab kasus stunting,” sambungnya.
Ia berharap dari hasil audit stunting tersebut akan menjadi sebuah rencana tindak lanjut, apa yang harus dilakukan dan siapa berbuat apa.
“Hasil audit itu akan dikirim ke pusat ya, kita audit April sampai 16 Mei. Nanti hasil dari audit ini akan menjadikan bahan rembuk stunting kita, insyaallah Bappedalitbang akan laksanakan rembuk stunting, kita akan kasih masukan bagaimana kedepannya, bisa membuat rencana aksi tindak kasus stunting,” harapnya.
Lia menjelaskan, zero stunting itu harapan, secara realita ibu hamil continue, maka kita terus tingkatkan gerakan Keluarga Berencana (KB), sosialisasi calon pengantin muda, itu sedang diupayakan untuk menekan angka menurunkan stunting.
Baca Juga: Taat Pajak, Puluhan Perusahaan di Kabupaten Serang Diganjar Penghargaan
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin mengatakan, apresiasi terhadap program stunting.
Kata dia, kalau perlu di Kota Cilegon harus menurun kasus stuntingnya meskipun sulit.
“Sulit untuk membuat jadi zero stunting, karena kan ada orang yang mengalami tapi diupayakan selalu turun kedepannya kasus stunting di Kota Cilegon,” ucapnya.
Baca Juga: MASIH HANGAT! Kode Redeem Free Fire 24 Juli 2024, Klaim Incubator Voucher, Diamond dan Bundle Gratis
Kata dia, kasus stunting dapat dicegah dari pasangan calon atau suami istri, kemudian pemahaman di keluarga.
“Pemahaman keluarga yang penting, bagaimana jangan sampai ada kasus stunting. Penyebabnya itu yang harus dipahami oleh semua stakeholder atau kepentingan di sini OPD-OPD,”
Menurutnya, Kota Cilegon yang memiliki program bapak asuh.
Baca Juga: Berdiri di Bahu Jalan, Satpol PP Gusur Lapak Pedagang di Pasar Ciherang Cikande
“Bapak asuh itu sudah jalan, pak wali sudah canangkan untuk upaya perbaikan gizi dan sebagainya, sumbangan bantuan, ASN juga jadi bapak asuh ya, ada beberapa kali dengan Baznas, dimana kelompok yang harus dibantu juga,” katanya.***